Tim Gamaforce UGM tahun ini akan berpartisipasi dalam kompetisi internasional pertamanya. Dua kemenangan beruntun pada ajang Kontes Robot Terbang Indonesia 2015 dan 2016 menjadi bekal tim Gamaforce untuk berkompetisi di ajang internasional.Tahun ini tim Gamaforce akan bertarung dalam ajang Unmanned Aerial Vehicle(UAV) Turkey Competition 2017 yang dilangsungkan di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) Kahramankazan, Ankara, Turki 13-16 Juli 2017.
UAV Tukey Competition 2017 merupakan kompetisi pesawat tanpa awak yang diikuti dari berbagai negara di dunia. Sebagai bentuk dukungan dan doa untuk kesuksesan tim, Rektor UGM beserta jajaran pimpinan universitas secara simbolis melepas Tim Gamaforce pada Jumat (7/7) sore di Balairung Gedung Pusat UGM.
Ketua Umum Tim Gamaforce UGM Gamaforce, Rifyal Garda, menjelaskan bahwa mereka bisa berhasil lolos hingga tahap terakhir di Turki bukan suatu hal yang mudah. Setidaknya Tim Gamaforce harus bertanding dengan 400 peserta dari berbagai penjuru dunia.Tim Gamaforce menjadi satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil lolos hingga tahap akhir dan berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan pesawatnya secara langsung di Turki.
Pesawat yang dibawa Tim Gamaforce untuk berlaga di Turki bernama Rasayana. Pada kompetisi di Turki tersebut, Rasayana akan bertarung dalam kategori Fixed Wing. Rasayana akan dioperasikan jarak jauh menggunakan remote control, dilengakpi GPS, dan mampu memberikan citra dari suatu matriks warna. Rifyal dan Tim Gamaforce optimis dapat bersaing pada UAV 2017.
“Rasayana memiliki kemampuan daya jelajah yang sangat luas mungkin dapat mencapai 100 km, tapi sampai sekarang hanya digunakan untuk mendeteksi matriks mamapu bertahan 7-10 menit di udara,” ujar Rifyal.
Sementara itu,Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., berharap Tim Gamaforce dapat mendapatkan hasil yang optimal pada kompetisi tersebut.
“Kompetisi ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagi Tim Gamaforce,” ujar Rektor UGM. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)