• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Rendahnya Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat DIY

Rendahnya Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat DIY

  • 23 April 2007, 08:22 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4474

Tingkat produksi dan konsumsi ikan masyarakat DIY termasuk yang terendah di tingkat nasional. Mengutip data Dinas Perikanan dan Kelautan DIY 2006, tingkat konsumsi ikan ini hanya 11,53 kg perkapita pertahun, atau kurang dari separuh dari konsumsi nasional yang mencapai 26,5 kg perkapita per tahun.

Padahal, kata Prof. dr. Hamam Hadi, MS., Sc.D, Ikan merupakan makanan dengan kandungan gizi tinggi. “Berbagai penelitian membuktikan selain meningkatkan kecerdasan, ikan juga memiliki kandungan khusus yang dapat mengurangi resiko berbagai penyakit, khususnya jantung,” jelasnya.

“Bandingkan dengan konsumsi ikan masyarakat Jepang yang mencapai 35 kg perkapita pertahun,” ujar ketua Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Hamam Hadi, MS., Sc.D, di sela-sela festival makanan ikan di Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (21/4).

Kepala Seksi Pascapanen, Dinas Perikanan dan Kelautan DIY, Titi Watiyandari, mengatakan produksi ikan di DIY dalam setahun hanya sekitar 3600 ton. Tidak sebanding dengan luas pantai yang dimiliki daerah ini. Meski memiliki pantai yang cukup luas, namun produksi ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih sangat rendah. Hal itu akhirnya mengakibatkan tingkat konsumsi ikan di daerah ini juga sangat rendah.

Kendala utama yang menjadikan rendahnya produksi ikan di DIY adalah belum adanya pelabuhan besar untuk kapal penangkap ikan. Selain itu, teknologi nelayan baru bisa bisa mencapai kawasan zona I saja.

“Padahal ikan paling banyak berada di zona II dan III (110 km). Tetapi karena tidak ada yang bisa menangkap kesana. Selain karena perahu, juga kalaupun ada perahu besar tidak ada pelabuhan tempat bersandar,” kata Titi,

Titi menambahkan, pelabuhan terbesar terletak di Pantai Sadeng, Gunungkidul. Tetapi pelabuhan ini hanya bisa untuk bersandar kapal yang bisa menjelajah sampai zona II. “Kalau kapal besar tetap tidak bisa. Sehingga kapal besar ini biasanya berlabuh di Cilacap,” katanya.

Sebenarnya, di DIY terdapat sekitar 19 Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Namun karena nelayan hanya bisa mencari di zona I maka hasilnya pun tidak maksimal. “Akhirnya ikan yang dijual di DIY didatangkan dari daerah lain seperti Cilacap dan Semarang. Padahal potensi laut di DIY sangat luas,” keluhnya.

Rendahnya konsumi ikan ini, menurut Titi, sebenarnya juga tidak lepas dari budaya masyarakat. Masyarakat DIY, lebih dekat pada masyarakat agraris daripada masyarakat maritim. ”Nenek moyang orang Yogya bukan pelaut, tetapi Merapi,” katanya (Humas UGM)

Berita Terkait

  • DIY Masih Alami Defisit Produksi Perikanan

    Thursday,23 September 2010 - 15:59
  • Konsumsi Ikan Tingkatkan Kecerdasan Otak

    Monday,27 November 2017 - 9:44
  • Kapasitas Produksi Ikan Harus Lebih Ditingkatkan

    Friday,07 August 2015 - 16:28
  • Fi$hku Hubungan Nelayan dengan Konsumen Tanpa Batas

    Wednesday,21 September 2022 - 10:55
  • Departemen Perikanan UGM Tebar Benih Ikan di Rawa Kalibayem

    Monday,23 November 2020 - 15:28

Rilis Berita

  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual