Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi dan President National University of Laos (NUOL), Prof Soukkongseng sepakat melakukan kerjasama di bidang pendidikan dan riset. Hadir dalam menyaksikan penandatangan kerjasama tersebut diantaranya, Dubes Indonesia di negara Laos Mr. Sutjipto Donokusumo, Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Prof. Dr. Marwan Asri, MBA, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Usaha, Prof. Dr. Agus Dwiyanto, SU, MPA dan tiga orang perwakilan mahasiswa Laos yang sedang belajar di UGM.
Kerjasama ini menurut Sofian, dalam rangka memanfaatkan momentum 50 tahun hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Laos.
“Kerjasama ini juga untuk menindaklanjuti hasil kunjungan perdana menteri Laos ke Indonesia pada januari 2006 silam, meliputi kerjasama bidang riset dan bidang akademik,†ujar Sofian, Kamis (26/4) di Ruang Rektorat UGM.
Sofian menjelaskan bahwa kesepakatan awal kerjasama meliputi pendidikan dan penelitian di bidang Kehutanan, Teknik, Manajemen Pengairan, Administrasi Negara dan Manajemen Keuangan.
Sedangkan Soukkongseng merasa sangat senang dengan adanya kerjasama dengan UGM dan ia berharap semoga tidak berakhir di atas kertas saja, tapi dapat diimplementasikan secepat mungkin.
Soukkongseng menjelaskan bahwa NUOL baru berdiri selama 11 tahun yang berada di ibu kota Laos, Vientiane.
“Universitas Nasional Laos ini membawahi 7 kampus Dong Dok, Sokpaluang, Nabong, Don Nokkum, Phiavat, Tadthong dan Kilometer 5,†jelasnya.
Sementara Dubes Indonesia untuk Negara Laos, Sutjipto Donokusumo kepada wartawan menjelaskan bahwa Laos saat ini sedang giat-giatnya membangun. Padahal, kata Tjipto, tingkat human resources (SDM) di negara Laos sangat rendah sekali.
“Kita membantu dalam meningkatkan SDM mereka dengan memberikan bea siswa kepada pelajar dan mahasiswa Laos untuk belajar ke Indonesia dan sebaliknya mengirin tenaga pengajar kita ke sana,†ujar Tjipto. (Humas UGM)