Aksi unjuk rasa mahasiswa UGM menuntut pemilihan rektor secara langsung diwarnai kericuhan. Ratusan mahasiswa sempat mengejar Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) UGM, Prof. Dr. Amien Rais, MA hingga menjadikan mantan ketua MPR itu sempat berang
Aksi yang digelar di Balairung UGM, Jumat (27/4) dimulai pukul 08.30 WIB dan langsung meminta Amien Rais yang kebetulan sedang memantau rapat pleno gabungan Senat Akadmik dan Majelis Guru Besar untuk menyeleksi bakal calon rektor. Mantan Ketua MPR itu pun kemudian langsung menemui mahasiswa dan melakukan dialog.
Dialog berlangsung panas karena Amien Rais menegaskan pemilihan secara langsung tidak mungkin dilakukan pada periode ini. Karena Peraturan Pemerintah (PP)153/2000 tentang Badan Hukum Milik Negara (BHMN)secara jelas menyebutkan pemilihan Rektor dilakukan oleh MWA.
“Ya silakan unjukrasa. Tapi kita tetap coba lakukan seperti sekarang ini, lha wong sudah ada aturan dari pemerintah pusat lewat PP 153 kok. Kita pernah muda seperti anda jadi silahkan meneruskan demo asal jangan merusak dan menghina orang,” tegas amien.
Dialog akhirnya tidak menemui titik temu sampai kemudian Amien memutuskan untuk meninggalkan demonstran. Belum puas dengan hasil dialog, mahasiswa meneruskan aksi unjuk rasa.
Sekitar pukul 10.30 Amien Rais berniat untuk meninggalkan gedung pusat dari pintu timur karena pintu utama digunakan aksi mahasiswa. Namun mobil yang ditumpangi Amien rais dihadang oleh mahasiswa yang menjadikan Amien sempat berang dan langsung turun dari mobilnya.
“Anda ini tidak beragama ya? Punya agama tidak? saya ini mau khotbah Jumat, kok dihadang,” kata Amien dengan nada tinggi.
Dibentak Amien, para mahasiswa keder akhirnya memberikan jalan keluar bagi Amien. Namun mereka sempat kembali mengejar mobil sebelum kemudian bisa lolos.
Kekecewaan juga tampak dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Chairil Anwar. Di depan para mahasiswa Chairil mengatakan demonstran tidak menunjukan sikap intelektual.
“Tadi kan sudah ditemui. Kenapa sama orang tua sendiri kok dikejar-kejar. Saya menyayangkan dengan sikap mahasiswa yang tidak berbudaya semacam itu,” kata Chairil Anwar. (Humas UGM)