Untuk mewujudkan visi UGM menjadi perguruan tinggi riset yang mengedepankan semangat socioenterpreneur, UGM melalui Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) bersama Lintasarta mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan muda dengan program Innovative Academy Appcelerate Program. Program yang akan berlangsung selama 3 bulan ini dimulai dengan kegiatan Kick Off Meeting & Startup Pitching, Jumat (4/8) di University Club UGM.
“Ini adalah awal dari proses panjang interaksi kita sampai nanti kita bisa bersama-sama menuai hasilnya,” ujar Direktur PUI, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., M.Com.
Innovative Academy Appcelerate Program merupakan sebuah program inkubasi dan akselerasi yang bertujuan untuk mengembangkan usaha startup bisnis digital binaan UGM dan memperbesar peluang startup untuk menjalankan usahanya secara berkesinambungan dan mandiri.
Bersama Lintasarta, perusahaan penyedia Komunikasi Data, Internet dan IT Services untuk berbagai sektor industri, program ini diselenggarakan untuk membentuk mental mahasiswa menjadi wirausahawan muda yang tidak hanya bisa meraup profit tapi juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.
“Hari ini ada misi sosial dan bisnis yang di-blending jadi satu kegiatan yang konstruktif. Kami ingin menjadikan hubungan antara industri dan akademis sebagai hubungan simbiosis mutualisme bukan hanya transaksional semata,” imbuh Hargo.
Program ini diikuti oleh delapan startup binaan UGM, yaitu Pijar Piskologi, Villageria, Wemary, Muncak, Pasienia, Galanggo, Adsiconic, serta Iwak yang masing beranggotakan mahasiswa serta alumni UGM. Usai melewati tahapan seleksi administrasi, dalam acara ini, kedelapan startup diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil startup beserta rencana bisnis mereka di hadapan para mentor Appcelerate.
Usai presentasi, para mentor kemudian memberikan pertanyaan atau masukan kepada para pemilik startup, serta menentukan tim yang akan lolos ke tahap selanjutnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan mentoring.
Presentasi yang dilakukan oleh kedelapan tim ini menuai pujian dari para mentor dari Lintasarta. Direktur Program Appcelerate Lintasarta, Ryo Naldho, menyebutkan bahwa para mahasiswa telah menunjukkan kematangannya dalam membangun startup yang memiliki nilai sosial dan juga nilai bisnis.
“Program seperti ini memang pernah juga kami lakukan di Bandung, tapi saya rasa baru UGM yang mempunyai bagian khusus untuk menangani pengembangan usaha dan inkubasi sehingga startup yang ada pun terlihat sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang,” ujarnya.
Penilaian ini, ujar Ryo, membuat Lintasarta memutuskan untuk meloloskan kedelapan tim untuk menerima bantuan dana pengembangan serta mengikuti program mentoring untuk mempersiapkan startup hingga siap diluncurkan ke pasar yang lebih luas.
“Dari delapan tim yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah semuanya, dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa bertumbuh, bukan sekadar memberikan hadiah,” ucapnya mengakhiri kegiatan Kick Off Meeting & Startup Pitching. (Humas UGM/Gloria)