Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM menggelar Summer Course Smart City, Village and Region pada 7- 15 Agustus yang diikuti 35 peserta dari 10 negara dan perwakilan instansi pemerintah. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Geografi UGM, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, mengatakan kegiatan summer course program bertujuan untuk mengembangkan budaya kerja sama interdisipliner dalam suasana multikultural bagi komunitas akademik di UGM disamping melakukan program internasionalisasi. “Kita ingin salah satu strategi keluar dan untuk memperkuat posisi UGM secara lintas disiplin dalam kaitannya dengan kontribusi UGM terhadap sains dan kemanusiaan,” kata Dyah dalam rilis yang dikirim Rabu (9/8).
Salah satu tema yang diusung dalam program summer course kali ini adalah pengembangan kota cerdas atau smart city. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi beberapa tahun terakhir ini adalah terkait Smart City yang semakin sering dibicarakan dan diyakini akan menjadi salah satu solusi dari berbagai permasalahan yang timbul dari kemajuan dan dinamika sebuah kota yang semakin maju dan modern. Dengan demikian, peran pergurun tinggi, lembaga industri maupun pemerintah menjadi lokomotif penggerak dalam pengembangan teknologi informasi yang akan diterapkan di Smart City.
Koordinator kegiatan Summer Course, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., menuturkan sebanyak tiga belas pemateri dari 8 negara berpartisipasi dalam kegiatan ini. Salah satu diantaranya Dr. Goh Hong Cing dari University Malaya, Malaysia, yang mengatakan bahwa Kota Yogyakarta kali ini merupakan pilihan lokasi studi kasus tentang penerapan kebijakan pembangunan kota cerdas, “Di Kota Yogyakarta kita dapat belajar bagaimana implementasi Kota Pintar dalam beberapa aspek berbeda, misalnya tentang pendidikan, pariwisata,” ujarnya.
Rencananya, dalam sesi diskusi rangkaian dari kegiatan Summer Course Smart City, Village and Region ini akan dihadiri oleh Bupati Kutai Timur, Ir. Ismunandar, M.T., Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.S., dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Dharma Setyawan, MBA. (Humas UGM/Gusti Grehenson)