Memulai bisnis startup tidak hanya cukup menuangkan ide untuk menciptakan aplikasi atau website yang disukai banyak orang. Bisnis startup memerlukan manajemen organisasi yang baik seperti layaknya perusahaan terutama membangun jejaring serta menerapkan semangat nilai-nilai kerwirausahaan dalam setiap anggota tim. Hal itu mengemuka dalam Seminar How To Create Startup di ruang Kertanegara, FEB UGM, Rabu (9/8). Seminar yang dilaksanakan oleh FEB UGM ini menghadirkan tiga orang pembicara, yakni pengamnat bisnis startup dari Institute for Vocational education and corporate identity, Jerman, Dr Gerhard Herz, pendiri JAKPAT Mobile Survey, Anggit Tut Pinillih, dan Pendiri Yayasan Biru Peduli Ahmad Yuniarto.
Gerhard Herz mengatakan bisnis startup berbeda dengan bisnis yang dikenal pada umumnya karena dalam bisnis digital ini tidak memerlukan modal yang lebih besar dan tidak memerlukan pengalaman berwirausaha yang lebih panjang. “Mendirikan perusahaan startup itu sedikit modal, tidak perlu bekerja terlalu lama dalam membangun konsep, namun harus mampu menjawab kebutuhan konsumen secepat mungkin,” kata Gerhard Herz.
Apabila dalam perusahaan bisnis lainnya diharuskan mendaftarkan nama perusahaan ke pemerintah setempat, namun dalam memulai bisnis startup cukup bisa menungkan ide membangun aplikasi atau website yang bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh banyak orang, selanjutnya menjadikan produk bisnis yang dibuat itu banyak disukai agar semakin maju dan berkembang. “Manajemen brand sangat penting sehingga perlu strategi perencanaan yang lebih baik pula,” paparnya.
Di Jerman, katanya, perkembangan pasar e-commerce meningkat pesat bahkan pangsa pasarnya mampu menembus peringkat lima besar dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris dan Jepang. Beberapa produk yang paling banyak dijual lewat internet terutama jenis produk peralatan elektrik, sparepart dan asesoris kendaraan, makanan, media, dan fashion. Menurutnya, pesatnya perdagangan e-commerce tersebut disebabkan dalam perdagangan bisnis lewat layanan internet ini rantasi distribusi semakin pendek. “E-commerce memutus rantai distribusi jadi semakin pendek,” katanya.
Anggit Tut Pinillih, salah satu pendiri bisnis Aplikasi JAKPAT Mobile Survey, mengatakan beberapa langkah untuk mendirikan sebuah bisnis startup dengan mencari sumber masalah yang dihadapi oleh banyak, setelah diinventaris sumber masalah tersebut kemudian dicari solusinya. “Masalah yang didapat tersebut dipetakan lagi apakah bisa diselesaikan lewat teknologi? dan seberapa jauh solusi yang diberikan bisa menyelesaikan masalahnya,” katanya.
Menurutnya, setiap orang sebenarnya memiliki ide cemerlang untuk mendirikan bisnis startup namun diperlukan keberanian untuk menjalankan ide bisnis tersebut. “Tidak semua ide harus sempurna, kuncinya teruslah menjalin komunikasi dengan klien atau pelanggan,” ungkapnya.
Ia menambahkan setelah menemukan ide yang bagus untuk langkah awal memulai sebuah bisnis startup, selanjutnya memperkuat kerja sama anggota tim untuk membangun brand yang cocok dan diterima pasar. “Bila pangsa pasarnya tumbuh maka keuntungan akan mengalir dengan sendirinya,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)