Unit Selam UGM terus menlanjutkan misi “Ekspedisi Nusantara Bawah Air.” Kali gini, giliran sisi barat Bali yang menjadi fokus ekpedisi tim ekspedisi Unit Selam UGM. Selama lima hari, tim yang beranggotakan enam orang tersebut menjelajahi keindahan bawah laut di beberapa tempat seperti Desa Pemuteran dan Pulau Menjangan.
Di Pemuteran, tim mengeskplorasi Biorock Point dan Garden of the Gods. Biorock merupakan teknologi rehabilitasi terumbu karang dengan aliran listrik yang memanfaatkan tenaga angin dan solar system. Aliran listrik yang diberikan memiliki tegangan rendah yaitu hanya 6 volt sehingga dengan begitu aliran listrik tidak menyetrum makhluk hidup di sekitarnya. Aliran listrik tersebut merangsang pertumbuhan zat kapur yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan karang.
Dari kedalaman laut, tim melihat gugusan biorock yang dibentuk beraneka ragam. Beberapa biorock bahkan membentuk nama-nama dari mereka yang turut berkontribusi dalam program rehabilitasi karang. Proses rehabilitasi ini awalnya dilakukan karena kondisi terumbu karang yang buruk di Pemutaran. Dulu, Pemuteran merupakan desa nelayan yang sering merusak karang. Seiring berjalannya waktu, warga berbenah dan menata kawasan ini. Sekarang, Desa Pemuteran merupakan kawasan pariwisata bahari sekaligus wisata alam.
Setelah mengarungi keindahan biorock di Pumetran, tim melanjutkan ekspedisi ke Pulau Menjangan. Daerah yang terkenal dengan rusa dan jalak Bali tersebut termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Selain dua hewan tadi, TNBB juga terkenal akan pesona baharinya yang merupakan lintasan Whale Shark. Penyelaman di kawasan Taman Nasional dilakukan di empat titik, yaitu, Pos 1, Anchor Wreck, Pos 2, dan Garden Eel.
Tim melakukan penyelaman yang menegangkan di beberapa titik yang dieksplorasi di Pulau Menjangan. Beberapa titik penyelaman memiliki karakter arus dan gelombang yang tinggi. Meskipun cukup sulit, setiap dive spot memiliki keunikan dan daya pikat tersendiri. Anchor Wreck contohnya yang memiliki kekhasan jangkar kapal di titik ini. Kemudian di Garden Eel, banyak sekali baby Eel di titik ini. Tidak hanya sampai disitu, Pulau Menjangan masih menawarkan banyak keunikan biota laut lainnya. Salah satu jenis karang yang mendominasi dari keempat titik ini adalah Sea Fan atau yang sering disebut Kipas Laut.
"Disini banyak Sea Fan, cantik sekali, ini pertama kalianya saya melihat Sea Fan sebesar dan sebanyak ini," ungkap Rika, salah satu anggota tim, Kamis (10/8).
Melalui Ekspedisi Nusantara Bawah Air, Unit Selam UGM mencoba mengenal secara langsung keindahan budaya dan alam yang ada di Pulau Bali. (Humas UGM/Catur)