Universitas Gadjah Mada meraih Penghargaan Kekayaan Intelektual dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai institusi dengan publikasi terproduktif di SINTA (Science and Technology Index). Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Menristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., kepada Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Makassar, Kamis (10/8).
“UGM terus berusaha memublikasikan hasil-hasil penelitiannya melalui jurnal-jurnal ilmiah bereputasi dan media komunikasi lainnya, serta secara konsisten bekerja untuk menghilirkan hasil-hasil penelitian tersebut menjadi produk-produk fungsional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menjalin kerja sama dengan para alumni dan mitra UGM,” ujar Rektor UGM, Jumat (11/8).
Panut menuturkan, pencapaian ini merupakan sesuatu yang bermakna, yang menunjukkan kualitas penelitian di UGM. Meski demikian, penelitian yang dilakukan tidak akan hanya berhenti pada publikasi ilmiah, namun dapat dihilirisasi menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi kepentingan nasional.
“Dengan makin banyaknya hasil penelitian UGM yang bisa dihilirisasi dan diproduksi secara massal, diharapkan dapat mengurangi impor dan mempercepat kemandirian bangsa,” kata Panut.
SINTA merupakan portal sains dan teknologi yang dikembangkan oleh Kemenristekdikti yang bertujuan untuk melakukan evaluasi, mengukur kinerja dosen maupun institusi pengelola jurnal, untuk melihat produktivitas dari dosen dan institusi dalam publikasi ilmiah. Saat ini, jurnal UGM menjadi yang paling banyak mendapat sitasi Google Scholar dengan 117.407 sitasi serta peringkat kedua sitasi Scopus dengan 3.295 sitasi.
Selain menerima penghargaan publikasi terproduktif, salah satu jurnal UGM, Gadjah Mada International Journal of Business (Gama IJB) juga menerima penghargaan sebagai jurnal ilmiah terbaik. Jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini merupakan 1 dari 3 jurnal UGM yang telah terakreditasi secara internasional serta terindeks Scopus.
Kepala Badan Penerbit dan Publikasi UGM, Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D., menyebutkan bahwa Penghargaan Kekayaan Intelektual bukanlah penghargaan pertama yang diterima UGM terkait dengan kualitas publikasi ilmiah. Pada tahun ini, UGM telah terlebih dahulu menerima penghargaan sebagai institusi pengelola jurnal elektronik terbaik dari Kemenristekdikti.
“Bulan Januari lalu kita juga menerima penghargaan dari Kemenristekdikti, jadi saat ini sudah ada 3 penghargaan terkait publikasi ilmiah. Ini adalah pencapaian bersama, hasil kerja dari segenap warga UGM,” ucapnya.
Widodo menjelaskan, saat ini UGM memiliki 60 jurnal aktif yang dikelola oleh berbagai unit kerja di lingkungan UGM. Dari jumlah ini, sebanyak 54 jurnal telah terindeks di SINTA, 44 jurnal yang terindeks Google Scholar, serta 24 di antaranya telah menerima akreditasi dari Kemenristekdikti.
Meski telah memperoleh pengakuan di tingkat nasional, Widodo menuturkan, dalam waktu mendatang UGM melalui BPP akan terus menjalankan berbagai program untuk mendorong peningkatan kualitas dari jurnal-jurnal UGM sehingga lebih banyak jurnal yang mendapat akreditasi di tingkat internasional dan semakin dikenal oleh peneliti dari negara-negara lain.
“Kita selalu rutin mengadakan berbagai jenis workshop, pelatihan, mulai dari pengelolaan jurnal, manajemen Open Journal System, akreditasi, indeksasi, dan sebagainya, yang itu bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas jurnal kita. Harapannya dapat mendorong publikasi hasil penelitian di UGM dan meningkatkan reputasi publikasi internasional UGM,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)