UGM berencana memberikan kesempatan mendapatkan bea siswa yang lebih besar lagi kepada para karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, dan tidak menutup kemungkinan karyawan mendapat kesempatan menjadi tenaga pengajar.
Demikian penegasan yang disampaikan Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi UGM, Prof Dr Marwan Asri, MBA dalam melantik pejabat struktural, Djati Purwanto, S.H sebagai Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kantor Pimpinan Universitas Gadjah Mada menggantikan Dra. Suwarsilah yang selanjutnya diangkat menjadi Kepala Kantor Administrasi Fakultas Ilmu Budaya UGM, Kamis (3/5) di Ruang Sidang, Gedung Pusat UGM.
Selain itu, Marwan juga melakukan penyerahan SK CPNS formasi tahun 2005 kepada 12 orang pegawai CPNS yang kesemuanya berasal dari tenaga honorer non dosen dari beberapa unit kerja diantaranya dari Lembaga penelitian, Bagian Pendidikan, Bagian MPIK, dan beberapa unit kerja di lingkungan Fakultas yang terdiri Fakultas Ekonomi, Geografi, Teknik, Ilmu Budaya, dan Teknologi Pertanian.
Marwan mengakui, selama ini tenaga edukatif (dosen) memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan bea siswa pendidikan ke S2 dan S3 dari banyak sumber baik dalam dan luar negeri, baik dari pemerintah dan non pemerintah. Tegas Marwan, hampir tidak ada lembaga yang memberikan bea siswa dan kesempatan untuk mengajar, atau mengambil gelar master dan doktor ke luar negeri bagi kalangan karyawan.
Karena itulah mulai sejak tahun 2005, UGM telah memberikan bes siswa S2 kepada beberapa karyawan, meski dalam jumlah yang masih terbatas.
“Tentu saja, ada yang merasa kecewa, tapi percayalah kita mencari jalan keluarnya. Tahun ini sudah disediakan 10 orang, padahal yang berminat sudah sangat banyak. Doakan tahun depan sudah bertambah,†paparnya.
“Kesempatan untuk ke luar negeri dalam berbagai kegiatan, baik seminar, workshop, dan training. Bukan hanya dimiliki oleh dosen saja, tapi akan diberi kesempatan para karyawan dengan diberi sangu (uang saku) dari direktorat SDM,†ujar Marwan.
Tambah Marwan, nantinya tidak ada lagi dikotomi bahwa non dosen tidak boleh mengajar, di masa yang akan datang bagi mereka yang bukan dosen pun akan diberikan kesempatan yang sama menjadi dosen untuk mengajar mata kuliah tertentu. Beberapa karyawan UGM pun saat ini sudah ada yang melakukannya. (Humas UGM). Lihat juga : Lampiran