• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Meneguhkan Pancasila dan Semangat Kebangsaan di Era Milenium

Meneguhkan Pancasila dan Semangat Kebangsaan di Era Milenium

  • 19 Agustus 2017, 18:28 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8309
  • PDF Version
Meneguhkan Pancasila dan Semangat Kebangsaan di Era Milenial

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., mengajak tokoh agama, budayawan dan akademisi untuk menemukan metode efektif dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaaan serta menggali ulang pondasi teologis, filosofis, historis, politis dan pondasi yuridis tentang Pancasila di tengah era generasi melenium. “Mayoritas penduduk kita adalah anak muda, kita harus menemukan metode yang efektif di era milenium, berbeda dengan cara-cara sebelumnya,”kata Pratikno sebagai pembicara kunci dalam Dialog yang bertajuk Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa: Tinjauan Lintas Agama, Sabtu (19/8) di ruang Balai Senat UGM.

Menanamkan nilai-nilai Pancasila, menurutnya, tidak cukup hanya lewat pendidikan, kursus, dan media massa dikarenakan jumlah informasi yang masuk ke generasi muda cukup masif di era dunia digital. “Jumlah informasi lebih banyak dibanding dengan kapasitas kognitif manusia,” tegasnya.

Pengenalan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh pendidik dan tokoh agama harus berorientasi pada selera anak muda. Oleh karena itu, perlu dicari metode yang efektif. “Kita harus bisa memproduksi konten yang positif dengan metode yang lebih baik, saya pikir perlu ditopang oleh anak-anak muda yang berkiprah di industri kreatif, ”katanya.

Generasi milenium sekarang ini, dikatakan Menteri, merupakan generasi yang tidak menyukai informasi yang berupa teks panjang namun sebaliknya menyukai informasi berupa kalimat pendek, gambar dan video. “Mereka generasi tweet, generasi yang menyukai gambar dan video, bukan generasi teks,”paparnya.

Mensesneg menekankan jangan sampai informasi yang diterima oleh anak muda berisi hal-hal yang bersifat negatif dan menjurus radikal serta mengancam keragaman. Oleh karena itu, perlu disebarluaskan informasi yang bersifat positif dan membangun semangat kebangsaan. Akademisi dan tokoh agama, menurutnya, mampu mengambil peran ke arah itu. “Kita harus berorientasi pada selera mahasiswa dan selera anak muda,” tuturnya.

Mensesneg menyampaikan pengguna internet terbesar di Indonesia sekarang ini mayoritas berusia 10 sampai 34 tahun. Pengguna internet yang berusia di atas 55 tahun hanya 2 persen. Di kalangan mahasiswa, penggguna internet mencapai 89,7 persen, di kalangan kelompok pelajar mencapai 69,8 persen dan di kalangan kelompok pekerja mencapai 58,4 persen. 

Pengasuh pondok pesantren Nurul Ummahat, Kotagede Yogyakarta, Abdul Muhaimin, mengatakan upaya bangsa Indonesia menumbuhkan semangat kebangsaan dan kokohnya jiwa keagamaan dihadapkan pada tiga persoalan, yakni nasionalisme, religiusitas dan etnisitas, “Saat ini tiga elemen itu selalu dibenturkan satu sama lain,”ujarnya,

Menurutnya, diperlukan revitalisasi Pancasila di era global sekarang ini. Ia menambahkan, hubungan agama dan Pancasila sudah tuntas karena dasar negara Pancasila dan agama Islam adalah dua hal yang dapat sejalan dan saling menunjang. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh dipertentangkan. “Keduanya tidak harus dipilih salah satu karena tidak ada satu pun sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan Islam,” katanya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, menurut Pendeta Kristen Protestan, Wahyu Nugroho, sejalan dengan nilai-nilai Kristus yang menjadi panggilan Gereja. Pancasila, kata Wahyu, merupakan kesadaran mendasar dari para pendiri bangsa bahwa Indonesia bukanlah negara Agama sekaligus penegasan tentang karakter kemajemukan yang menjadi karakter bangsa yang harus dilindungi di dalam naungan  Pancasila.  “Sebagai nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, sudah seharusnya Pancasila dihidupi oleh siapa saja yang mengaku dirinya warga Indonesia,” ungkapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto) 

Berita Terkait

  • PSP UGM Koreksi 4 Pilar Kebangsaan

    Wednesday,11 September 2013 - 15:11
  • Hari Lahir Pancasila Momentum Meneguhkan Semangat Bersatu, Berbagi, dan Berprestasi

    Friday,01 June 2018 - 10:51
  • Empat Pilar Kebangsaan Dihapus, PSP UGM Sambut Baik Putusan MK

    Tuesday,08 April 2014 - 9:21
  • Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat

    Tuesday,19 July 2016 - 10:47
  • Konser Indonesia Damai Memperingati Hari Lahir Pancasila

    Saturday,02 June 2018 - 22:39

Rilis Berita

  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual