Mahasiswa Fakultas Geografi, UGM, Aditya Pradana terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam forum Tribal Climate Camp 2017 di Washington, Amerika Serikat pada 30 Juli - 7 Agustus 2017. Prestasinya ebagai Best Delegate dalam Youth Leadership Camp for Climate Change 2017, membuat Aditya berhak ikut serta dalam forum internasional perubahan iklim tersebut. Tribal Climate Camp 2017 diikuti 64 delegasi dari berbagai negara yang diselenggarakan sebagai platform penggiat perubahan iklim untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai best-practices dibidang lingkungan dan iklim. Keikutsertaan delegasi Indonesia merupakan kerjasama program UNCC: Pendidikan bagi pemuda Indonesia antara United Nation Institute for Training and Research dengan UNESCO Office Jakarta dan The Climate Reality Project Indonesia.
Tribal Climate Camp 2017 memfokuskan pada perumusan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada komunitas rentan yang terkena dampak dinamika iklim, khususnya masyarakat lokal. Kegiatan didalamnya terdiri atas Course on Climate and Vulnerability, Workshop on Climate Forecasting, Working Team on Community Engangement and Climate Policy Strategy, Climate Communication, FGD on Climate Resilience. Selain itu mereka juga melakukan Community Field ke Nisqually Tribes and National Park yang merupakan kawasan percontohan komunitas lokal peduli iklim di Washington sekaligus melakukan Fieldtrip ke Mt.Rainer National Park yang mengalami permasalahan pencairan gletser.
Aditya mengatakan Tribal Climate Camp 2017 tidak hanya meningkatkan kapasitas delegasi dalam melaksanakan aksi peduli iklim, namun juga memberikan pemahaman berarti bahwa peran setiap individu dan masyarakat lokal sangat penting dalam menekan kenaikan suhu global dibawah 2o Celcius. Ia juga menjelaskan dalam kegiatan tersebut dirinya berkesempatan untuk memaparkan strategi sosial media dalam kampanye iklim, serta kegiatan hilirisasi riset dan pengembangan komunitas berketahanan iklim dari bencana frost di Dataran Tinggi Dieng yang merupakan proyek bersama Tim dari Fakultas Geografi, UGM.
Pada kegiatan ini juga dilakukan pertukaran budaya antar negara serta pemamparan kegiatan organisasi peduli lingkungan di UGM yakni Environmental Geography Student Association (EGSA) dari Departemen Geografi Lingkungan. Paska kegiatan Tribal Climate Camp 2017 setiap delegasi diminta untuk terus berperan aktif dalam mengajak komunitas dalam rangka upaya aksi pro iklim dan peduli lingkungan.“Melalui forum ini, kami memahami bahwa kerjasama antar generasi sangat diperlukan untuk mewujudkan agenda global perubahan iklim yang tertuang dalam Paris Agreement dan menciptakan kondisi iklim yang lebih bersahabat”, jelasnya.