
Universitas Gadjah Mada mewisuda sebanyak 1.729 lulusan program Sarjana dan Diploma, terdiri 1.146 lulusan sarjana dan 583 lulusan Diploma, Rabu (23/8) di Grha Sabha Pramana. Masa studi rata-rata untuk program sarjana adalah 4 tahun 6 bulan, untuk jenjang Diploma 3 tahun dan D4 4 tahun 1 bulan. Masa studi tersingkat untuk program sarjana diraih oleh Yerikho Setyo Adi dari prodi Hubungan Internasional Fisipol yang lulus dalam dalam waktu 3 tahun 2 bulan 24 hari. Untuk jenjang Diploma diraih Ismiyati Fauziah dari D3 Agroindustri, Sekolah Vokasi yang menyelesaikan studi pada waktu 2 tahun 7 bulan.
Lulusan sarjana termuda untuk wisuda kali ini diraih oleh Arya Widyatama dari prodi pendidikan dokter, Fakutas Kedokteran, yang lulus pada usia 19 tahun 9 bulan 24 hari. Sedangkan lulusan termuda untuk jenjang Diploma diraih oleh Candrika Dyas Arvita dari prodi D3 Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, yang lulus pada usia 19 tahun 17 hari.
Nilai IPK rata-rata untuk jenjang Sarjana adalah 3,34. Peraih nilai IPK tertinggi diraih Yulisyah Putri Daulay dari prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Raissa Yurizzahra Azaria Harris dari prodi ilmu hukum Fakultas Hukum yang lulus dengan IPK 3,99. Sedangkan IPK rata-rata lulusan Diploma adalah 3,39, IPK tertinggi diraih Yoga Cahya Mahardika dari D3 Kesehatan Hewan, Sekolah Vokasi, yang lulus dengan IPK 3,97.
Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan para lulusan yang telah diwisuda nantinya mampu memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan mampu bekerja untuk kemanusiaan. “Saya beraharap, anda semua bisa mengambil peran untuk kemajuan bangsa,” katanya.
Menurut Rektor, setelah 72 tahun merdeka, cita-cita bangsa untuk mewujudkan rakyat yang adil dan makmur masih belum tercapai, namun begitu, anak-anak muda sebagai intelektual bangsa terus berjuang mengisi pembangunan lewat hasil karya inovasi masing-masing. “Bukan tugas kita untuk sekedar mengeluh dan membenci, tapi selalu memiliki kepedulian dan semangat untuk membangun. Segala sesuatu yang perlu yang kiranya harus dibenahi dan dikerjakan selayaknya mampu untuk diisi dengan berbagai inovasi dan kebaikan,” tegasnya.
Tidak cukup dengan inovasi di bidang iptek dan seni, imbuh Rektor, karya inovasi juga perlu dilakukan di bidang sosial. “Iptek memang bisa membawa bangsa kita hebat, bisa maju dan disegani, namun tanpa inovasi di bidang sosial, maka perkembangan teknologi yang berkembang itu tidak bisa terkendali sehingga mampu merugikan negara kita, karenanya keduanya harus berjalan seimbang dan bersinergi,” katanya.
Lintang Murpratiwi, salah satu wakil wisudawan menyampaikan ucapan terima kasih atas peran tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sehingga ia dan wisudawan lainnya bisa lulus menyandang gelar Sarjana dan Diploma. Lulusan dari Fakultas Geografi ini mengatakan selama mengenyam kuliah S1, selain mendapatkan ilmu pengetahuan, ia juga mendapatkan pengalaman belajar berorganisasi dan berkesempatan mengabdi pada masyarakat. “Bagi kami, ilmu dan pengalaman yang diperoleh ini sangat penting untuk mengembangkan potensi diri agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan bisa berkontribusi pada tanah air,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto:Ega)