
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-30 tahun 2017 yang sedang berlangsung di Universitas Muslim Indonesia, Makasar resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Intan Ahmad , Ph.D, Rabu (23/8) malam. Pembukaan Pimnas yang digelar di halaman Auditorium Al Jibra, UMI berlangsung meriah.
Intan Ahmad mengatakan Pimnas adalah ajang generasi muda yang akan membawa Indonesia ke level yang lebih baik lagi. Dengan kerja keras dan prestasi di bidang ilmiah maka akan membawa posisi Indonesia lebih tinggi dari negara-negara lain di Asean.
“Untuk itu kita harus menghasilkan penelitian yang baik, inovasi dan sesuatu yang bisa menggerakkan ekonomi. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana agar generasi muda ini kasmaran dengan sesuatu yang ilmiah, kasmaran akan ilmu pengetahuan, dan bagaimana kita bekerja serta menghasilkan penelitian. Ini mestinya dibina sejak usia muda, seperti yang dilakukan oleh negara Korea Selatan “, katanya.
Intan Ahmad meyakini dengan Pimnas akan menghasilkan berbagai inovasi. Ajang Pimnas, menurut Intan, adalah cara yang luar biasa yang tidak akan diperoleh hanya dengan belajar di kelas.
Karena dengan penelitian, maka mahasiswa melakukan interaksi sekaligus berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Yaitu menyelesaikan masalah dengan cara bertahap dalam metode ilmiah .
“Ini tentu saja tidak bisa dilakukan di kelas. Apalagi acara Pimnas kali ini diikutii 89 PT se-Indonesia, tentu bukan hanya melihat bagaimana prestasi kita, namun bisa melihat prestasi dari kawan-kawan perguruan tinggi se-indonesia,” katanya.
Dengan jumlah dosen sekitar 260 ribu, Guru Besar 5 ribu dan mahasiswa lebih dari 5 juta, menurut Intan Ahmad menjadi potensi luar biasa untuk indonesia di bidang penelitian dan publikasi. Jika dilakukan dengan nyata, maka potensi tersebut akan membawa Indonesia unggul di Asean.
“Dengan kerja keras para generasi muda, tentu saja akan lebih baik lagi. Itulah esensi dari pendidikan, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga berkontribusi pada bangsa, dan Pimnas merupakan salah satu cara memanifestasikan Indonesia lebih baik lagi ,”tuturnya.
Prof. Dr. Achmad Gani, SE, MSI , selaku ketua panitia menyatakan Pimnas ke-30 tahun 2017 diikuti 89 Perguruan tinggi, baik berasal dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta dengan jumlah peserta sebanyak 1845 mahasiswa dan 420 ofisial.
Dalam Pimnas kali ini dikompetisikan dua cabang lomba, yaitu lomba presentasi dan lomba pameran produk / poster. Perlombaan terbagi dalam tujuh bidang, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Kepada Masyarakat, PKM Penelitian Sosial Humaniora, PKM Penerapan Teknologi, PKM Karsa Cipta dan PKM Gagasan Tertulis.
“Ada 420 judul yang akan diperlombakan dari tujuh bidang. Kita siapkan 21 ruangan, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Farmasi ,”katanya.
Acara pembukaan yang berlangsung semarak dengan berbagai penampilan kesenian, ini dihadiri sejumlah pimpinan daerah. Diantaranya Gubernur Sulawesi Selatan, Pangdam XIV Hasanudin dan Kapolda Sulawesi Selatan.
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyambut gembira penyelenggaraan Pimnas ke-30 yang dilaksanakan di Makassar. Menurutnya, Pimnas bukan sekedar kompetisi, namun sebagai komitmen para generasi muda dalam menjawab tantangan jaman.
Pimnas, katanya adalah wujud tekad bangsa, mahasiswa dan kampus untuk membawa Indonesia lebih baik lagi, maju, dan mandiri. Para generasi muda yang terlibat dalam Pimnas ini adalah insan-insan yang mau menjawab masalah dan tangan bangsa di masa depan.
“Terima kasih, Pimnas digelar di Sulawesi Selatan, ini tentu menjadi kehormatan bagi Sulawesi Selatan. Melalui Pimnas ke-30 ini kita melihat para generasi muda mencoba menjawab tantangan-tantangan bangsa, tantangan rakyat dan masa depan dunia “, katanya.
UGM Kontingen terbesar
Dalam ajang Pimnas ke-30 tahun 2017 di Makasar, UGM mengirimkan kontingen terbanyak bersama dengan IPB dan Unibraw, yaitu sebanyak 31 kelompok PKM. Dalam penyelenggaraan Pimnas ke-30 tahun 2017, UGM mengirimkan sebanyak 935 proposal, sebanyak 129 proposal diantaranya berhasil mendapat program hibah pelaksanaan dari DIKTI.
Kemudian setelah dilakukan monitoring dan evaluasi maka sebanyak 31 tim PKM UGM lolos dan layak beradu di PIMNAS 2017. Ke-31 tim PKM UGM yang berhasil lolos ke PIMNAS ke-30 adalah 1 tim PKM Teknologi (PKM T), 2 Tim PKM Kencana Cipta (PKM KC), 4 tim PKM Kewirausahaan (PKM K), tim PKM Pengacara Hasil (PKM), Tim PKM Pengu’rutan Masyarakat (PKM M), Tim PKM Kaat Cipta (PKM). Ditambah 2 tim PKM Gagasan Tertulis (PKM GT).
“Jumlah tersebut merupakan yang paling banyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di indonesia. Bersama Institut Pertanian Bogor dan Universitas Brawijaya berada diurutan teratas yang sama-sama mengirimkan 31 tim ke Pimnas 2017. Kita optimis untuk merebut kembali juara umum yang dua tahun urung diraih, “kata dr. Senawi, Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Drs. Senawi, MP (Humas UGM/Agung; foto: Firsto)