Usai melakukan presentasi, mahasiswa UGM peserta Pimnas ke-30 mendapat jamuan makan malam yang diadakan di Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (25/8) malam. Jamuan makan malam yang dikemas dalam acara ramah tamah dan inspirasi Kagama Sulawesi Selatan dengan Tim Pimnas UGM, ini berlangsung dengan suasana santai penuh keakraban.
Beberapa alumni UGM yang menyambut kedatangan mahasiswa UGM, antara lain Rektor UNM, Prof. Dr. Husain Syam, MTP, dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum sekaligus sebagai Ketua Kagama Sulawesi Selatan. Sementara rombongan UGM dipimpin Wakil Rektor UGM Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., didampingi Direktur Kemahasiswaan, Dr. Senawi, MP, dan dosen-dosen pembina.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan Kagama Sulawesi Selatan. Menurutnya, temu alumni merupakan salah bentuk jalinan kemitraan yang terus dijalin antara universitas dan alumni.
Menurut Djagal, sebuah universitas akan maju jika mendapat dukungan alumni yang sangat kuat. Seperti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil menggalang dana abadi untuk mendukung pendidikan.
“Kebanggaan seorang guru adalah di saat kita melihat anak-anak didiknya berhasil. Seperti mahasiswa yang tergabung di Pimnas, ini sudah menampilkan yang terbaik. Kita berharap kelak di kemudian hari, mereka pun akan sukses, karena tidak banyak mahasiswa yang memiliki kesempatan bisa mengikuti Pimnas," katanya.
Djagal mengatakan UGM terus berupaya mendidik mahasiswa-mahasiswanya untuk menjadi pemimpin. Universitas ini memang dikenal sebagai universitas “ndeso” namun tidak “ndesani”, universitas kampung tapi tidak “kampungan”.
“Seperti nilai kesantunan menjadi salah satu bentuk kurikulum yang tidak terstruktur yang bisa ditemui di UGM, dan banyak dari alumni kemudian menjadi pucuk pimpinan di negeri ini," katanya.
Hal senada disampaikan Husain Syam dan Farida Patittingi. Dihadapan para mahasiswa Pimnas UGM, keduanya mengaku merasa bangga menjadi mahasiswa UGM, yang mampu mengantarkan keduanya pada posisi saat ini.
“Ada nilai-nilai penolong dan kesederhanaan di UGM, sementara saya yang dari Sulawesi ini adalah menggebu-gebu, saya bisa mendapat nilai-nilai itu”, kata Patittingi.
Silaturahmi dan temu kagama diisi dengan kesenian tarian penyambutan. Alumni UGM dan mahasiswa Pimnas pun berkesempatan untuk bernyanyi bersama. (Humas UGM/ Agung; foto : Firsto)