Yogya, KU
Palang Merah Indonesia (PMI) semestinya melakukan peningkatan kualitas SDM dalam penggunaan Teknologi Screening, sehingga mampu mendeteksi dan mengantisipasi jumlah penderita HIV yang mendonorkan darahnya.
Demikian yang disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK usai membuka ‘Panacea Humanity Festival’, Selasa (4/9) di Ruang Auditorium FK UGM.
Hardyanto berharap agar tenaga medik yang ada di PMI mampu bekerja lebih profesional lagi dalam menjalankan tugasnya, selain itu mereka juga diharapakan mampu melakukan rekruitmen jumlah pendonor darah agar dapat memenuhi secara kualitas maupun kuantitas jumlah darah untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Pendonor darah yang datang ke PMI selama ini masih enggan mengungkapkan penyakitnya kepada petugas medis, sehingga PMI mengalami kesulitan dalam mendeteksi penyakit yang dideritanya, secara kuantitas berpengaruh pada jumlah dan mutu darah yang ada di PMI,†katanya
Lebih lanjut Hardyanto menjelaskan, tercatat bahwa darah pendonor yang tercemar virus HIV mengalami kenaikan.
“Ini terbukti dengan adanya darah yang tidak dipakai oleh PMI karena tercemar penyakit. Dengan demikian menunjukkan masyarakat yang terinfeksi HIV makin tinggi,†jelasnya.
Teknologi Sreening, kata Hardyanto dapat menyisihkan darah pendonor yang tercemar virus HIV/AID, sehingga darah di PMI tidak ada yang tercemar virus HIV. Maka dari itu, tambah Hardyanto, PMI harus melakukan program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui training penggunaan teknologi screening. (Humas UGM)