• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Membedah Metodologi Penelitian Kajian Asia Tenggara

Membedah Metodologi Penelitian Kajian Asia Tenggara

  • 20 September 2017, 15:05 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3701
  • PDF Version
Membedah Metodologi Penelitian Kajian Asia Tenggara

Menyadari pentingnya buku ini bagi kajian Asia Tenggara, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) mengadakan diskusi buku Methodology and Research Practice in Southeast Asian Studies yang merupakan kumpulan opini dari para ilmuwan sosial yang fokus pada kajian Asia Tenggara dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Thailand, dan Jerman. Acara diskusi tersebut juga merupakan bagian dari program World Class Professor #2 (WCP #2) yang menghadirkan Professor Judith Schlehe dan Professor Jürgen Rüland dari Freiburg University selaku editor dari buku tersebut dan Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. sebagai pembedah buku. Para pembicara bersama-sama memperbarui ide mengenai metodologi penelitian yang pernah dibahas tiga tahun lalu dalam acara yang diadakan di Gedung Auditorium Poerbatjaraka FIB  UGM pada Kamis (14/9).

Para pembicara membahas perdebatan metodologis yang dibahas dalam buku yang ditulis oleh para ilmuwan sosial peminat kajian Asia Tenggara dari ragam cabang keilmuan. Menurut Jürgen Rüland yang berlatar belakang ilmuwan politik, metode riset yang bersifat universal bisa saja diterapkan di Asia Tenggara. Jürgen memiliki pandangan bahwa metode riset universal bisa dipakai karena metode riset partikular yang sering digunakan oleh para antropolog atau sejarawan kurang sistemik, rentan bias, dan amat sulit untuk dikomparasikan dengan penelitian lainnya.

Pandangan Jürgen ditentang oleh antropolog Judith Schlehe. Menurut Judith, metode riset harus dikontekstualisasikan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang ditemukan di lapangan. Selain itu, faktor bias yang kerap menganggu pembaca bisa dihindari jika sedari awal peneliti sudah menetapkan keberpihakannya dalam penelitian. Menurutnya, dengan cara itu pembaca bisa tahu kecenderungan apa yang dipilih oleh peneliti. Namun, Judith mengakui bahwa hingga saat ini belum pernah tercipta konsensus dari para ilmuwan sosial terkait metode apa yang cocok diterapkan di wilayah ini. Oleh Karen itu, ia mendorong ilmuwan lokal Asia Tenggara untuk percaya diri berinovasi dengan cara menciptakan metode baru yang cocok dipakai serta melakukan riset kolaboratif dengan ilmuwan lain dari disiplin keilmuan berbeda agar konsensus bisa tercipta. 

Sementara itu, tanggapan menarik diberikan oleh Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. Menurut dosen antropologi budaya tersebut, ide yang diusung oleh Professor Jürgen Rüland merupakan ide lama yang sudah tidak lagi relevan. Selain itu, wacana riset komparatif yang diusung oleh Jürgen dianggapnya tidak memadai untuk dilakukan di wilayah Asia Tenggara. Menurut pandangan Pujo, riset yang bercorak relasional lebih bisa diterapkan dibanding riset bercorak komparatif. “Banyak ilmuwan barat yang membandingkan negara-negara di Asia Tenggara, misal Malaysia dengan Filipina, sebagian berhasil, tapi lebih banyak yang gagal”, ujar Pujo.

Di sisi lain Pujo mengingatkan bahwa ide riset kolaboratif atau inovatif dari Professor Judith Schlehe bisa mengakibatkan lunturnya identitas keilmuan dari para peneliti, Menurutnya, riset sosiologi menjadi bukan sosiologi, antropologi menjadi bukan antropologi. “Ilmuwan sosial terbelah menyikapi hal tersebut, ada yang menganggap itu masalah, ada yang yang beranggapan itu hal yang wajar,” tegasnya. (Humas UGM/Catur)

Berita Terkait

  • Membedah Metodologi Penelitian Kajian Asia Tenggara

    Wednesday,20 September 2017 - 15:05
  • Jaringan Ahli Sastra Asia Tenggara Dibentuk

    Sunday,17 November 2013 - 11:08
  • UGM Gagas Jaringan Ahli Sastra Asia Tenggara

    Friday,08 November 2013 - 14:21
  • SEASREP: Mendiskusikan Asia Untuk Asia

    Monday,09 November 2015 - 10:40
  • UGM Gelar Konferensi Internasional Perkembangan Media, Sinema dan Seni di Asia Tenggara

    Sunday,03 October 2021 - 6:37

Rilis Berita

  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung
  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual