Yogya, KU
Suasana haru menyertai kedatangan jenazah mahasisiwi Yeni Siregar (19) saat tiba di Fakultas Kehutanan UGM pukul 18.55 Selasa malam (12/2). Isak tangis rekan-rekannya pun muncul saat peti jenazahnya diangkut dari mobil ambulan menuju mesjid Al Ihsan untuk disemayamkan.
Dekan Fakultas Kehutanan Prof Dr Ir Moh Naiem memimpin langsung proses sholat jenazah yang diikuti oleh ratusan mahasiswa. Naiem pun terlihat tak kuasa menahan kesedihan yang begitu mendalam, suaranya sedikit terisak saat mengajak mahasiswanya untuk mendoakan almarhumah. Setelah selelasi melakukan sholat, Naiem meminta mahasiswa melakukan yasinan hingga pukul 21.00.
Mohammad Naiem, menjelaskan bahwa jenazah Yenni Siregar akan diberangkatkan Rabu pagi (13/2) menggunakan pesawat Garuda yang terbang pukul 06 pagi. Keterangan Naiem ini mengklarifikasi pernyataan sebelumnya bahwa jenazah akan diberangkatkan lewat jalur darat. Dengan menggunakan pesawat, direncanakan jenazah akan tiba di Palembang pukul 10.00.
“Sebelumnya saya merencanakan untuk menggunakan jalur darat. Namun tadi sore saya mengubah keputusan ini dengan pertimbangan, bukan dari segi biaya, tapi memberi peluang kepada rekan Yenni yang berasal dari lahat untuk ikut serta mengantar langsung ke rumah duka. Pertimbangan berikutnya, ya kalo pelabuhan Merak dan Bangkahueni lancar, kalo gelombang pasang, saya khawatir memberi beban psikologis bagi keluarganya, makanya tadi sore saya putuskan untuk diberangkat lewat pesawat Garuda yang berangkat jam enam pagi. Nanti jam 9.25 akan konek dengan pesawat yang berangkat jam 9.25 dari Cengkareng, jakarta sehingga jam sepuluh siang sudah tiba di bandara Palembang,†kata Naiem.
Lebih lanjut Naiem menambahkan, dirinya telah mengirim utusan dari fakultas Kehutanan Dr Snawi, Kepala KTU Urip Sugiono, dan ketua panitia Diksar Silvagama Hilman untuk ikut menyertai pemulangan jenazah ke rumah duka.
“Hilman merupakan ketua panitia dan penanggungjawab kegiatan Diksar Silvagama, bukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak keluarga di sana tapi barangkali Hilman nantinya dapat menjawab dan menjelaskan jika ada pertanyaan dari pihak keluarga, karena dia yang tahu persis kejadiannya di lapangan,†jelas Naiem.
Disampaikan oleh Naiem, Keluarga Besar Fakultas Kehutanan UGM merasa ikut kehilangan dan ikut berduka cita atas wafatnya Yeni Siregar.
“Sudah barang tentu kami dari Fakultas sangat kehilangan, dan ikut berbelasungkawa atas wafatnya Yenni Siregar, karena ia wafat dalam melaksanakan tugas belajar dan menimba ilmu,†kata Naiem, sambil menyeka air matanya.
Diakui Naiem, dirinya pun bisa memahami bagaimana perasaan keluarga Yeni di Lahat saat ini. Naiem berharap agar mereka bisa menerima kepergian Yeni ini dengan tabah dan tidak merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Menurut Naiem, Yeni meninggal dalam keadaan khusnul khotimah sebab ia wafat saat sedang melaksanakan tugas belajar dan menimba ilmu di UGM.
“Saya bisa memahami bagaimana kesedihan orang tua dan keluarganya di Lahat, tapi ananda Yenni sebagai tabungan bagi keluarganya kelak di akherat, lagi pula Yeni meninggal dalam keadaan khusnul khotimah karena sedang melaksanakan tugas belajar dan menimba ilmu di UGM,†ujarnya.
Menurut Naiem, penyebab lambannya proses pengiriman jenazah dari surakarta , lebih disebabkan lamanya pengurusan surat-surat sebagai syarat pengiriman dan pelepasan jenazah yang diperlukan oleh pihak rumah sakit kepada pihak fakultas.
“ Pihak rumah sakit umum daerah surakarta akan melepaskan jenazah kalau ada surat penyerahan dari pihak keluarga korban kepada fakultas, untuk diserahkan menangani jenazah ini mulai dari tempat kejadian hingga pengiriman ke rumah,†katanya.
Selain itu, kata Naiem, pihak Rumah sakit juga meminta surat keterangan dari pihak kepolisian tentang penyebab kematian dan surat penyerahan pengurusan jenazah dari pihak keluarga.
“Pak Urip yang diutus Fakultas pun harus kembali lagi ke Tawangmangu untuk mengurus surat tersebut dan menghubungi pihak keluarga di lahat untuk mengirim faks dari sana terkait penyerahan dan pengurusan jenazah kepada fakultas,†tambahnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)