• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Komaruddin Hidayat: Mari Kita Rawat NKRI

Komaruddin Hidayat: Mari Kita Rawat NKRI

  • 25 September 2017, 13:48 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3201
Komarudin Hidayat: NKRI Rumah Kita Bersama, Mari Kita Rawat

Cendekiawan muslim, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, mengatakan keragaman Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Komaruddin mengatakan bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan bersatu meski hidup terpencar dalam ribuan pulau serta memiliki ragam suku adat dan budaya. Mereka dapat bersatu karena memiliki cita-cita bersama. “Bangsa ini adalah rumah kita bersama. Tidak mungkin hidup dalam rumah tanpa ikatan nasionalisme yakni Pancasila. Yang membuat kita bersatu karena memiliki cita cita bersama sebagaimana yang tertera dalam Pancasila,” kata Komaruddin saat menyampaikan kuliah umum di hadapan  3.767 orang mahasiswa baru program pascasarjana yang diterima pada semester gasal, Senin (25/9), di Grha Sabha Pramana.

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai sejarah terbentuknya Indonesia merupakan keajaiban dengan keragaman yang begitu besar. Ia membandingkan negara di Timur Tengah yang memiliki satu bahasa dan agama namun mengalami perpecahan. Oleh karena itu, menurutnya, siapapun yang memegang tampuk pemerintahan harus mampu menjaga dan merawat kebinekaan. “Karena Indonesia dibangun dari kebinekaan sebagai modal utama,” katanya.

Namun, apabila masih ada kelompok yang masih anti keragaman, menurut Komaruddin, maka kelompok tersebut masih berpikiran utopis dan tirani. Kelompok yang masih memiliki idealisme anti NKRI atau membentuk negara sendiri maka keinginan tersebut akan berhadapan tidak hanya dengan negara namun juga akan berhadapan dengan para tokoh agama yang selama ini ikut berjasa mendirikan negara ini. “Justru yang punya saham terbesar NKRI ini adalah tokoh agama yang selama ini dalam sejarahnya ikut serta membentuk republik ini,” tuturnya.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat pada mahasiswa baru yang diterima di program pascasarjana UGM. Ia mengharapkan mahasiswa baru ikut serta merawat keragamaan Indonesia dalam kebinekaan. Menurutnya, akhir-akhir ini isu kebangsaan kembali mencuat. “Seharusnya tidak lagi menjadi polemik setelah 72 tahun kita merdeka, apabila sudah terlampaui maka bangsa ini bisa segera mencurahkan energi dan waktunya dalam mempercepat pembangunan,” katanya.

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM sekaligus Mensesneg, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., menuturkan mahasiswa baru program pascasarjana selayaknya bangga ketika diterima kuliah di UGM, salah satu perguruan terbaik di Indonesia. Meski begitu, kata Pratikno, UGM tidak hanya menjadi kampus yang mengejar predikat perguruan tinggi berkelas dunia lewat rangking namun harus mengakar kuat ke masyarakat lewat kegiatan pendidikan, riset, dan pengabdian. “Karena itu dikembangkan socioentreprenuership untuk bisa menyelesaikan masalah secara multi dan transdisiplin,” katanya.

Seperti diketahui, penerimaan program pascasarjana UGM diselenggarakan dua kali  kali dalam setahun. Kuota mahasiswa pascasarjana yang diterima di UGM sebanyak 5.209 orang mahasiswa. Pada semester gasal kali ini, mahasiswa baru yang diterima sebanyak 3.767 orang, terdiri 3.269 mahasiswa S2, 319  mahasiswa S3 dan 179 orang spesialis. Sedangkan mahasiswa asing yang diterima pada semester ini berasal dari 12 negara di benua Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Kongres Penyelenggara Pendidikan Filsafat Indonesia 2016

    Monday,29 August 2016 - 16:11
  • Rektor Meresmikan Gedung Baru RS UGM

    Thursday,02 March 2017 - 15:44
  • Rektor Resmikan Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Akademik UGM

    Monday,04 February 2013 - 9:21
  • Pasien Jantung Berobat ke RS UGM Naik Empat Kali Lipat

    Thursday,14 September 2017 - 13:05
  • Perkuat Nasionalisme, UGM Bagikan 40 Ribu Peta Indonesia

    Thursday,05 June 2014 - 13:51

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual