• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Inovasi Teknologi
  • PS Biotek UGM Berhasil Deteksi Cepat Virus H5N1 Pada Manusia

PS Biotek UGM Berhasil Deteksi Cepat Virus H5N1 Pada Manusia

  • 05 Februari 2007, 14:55 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 3246
  • PDF Version

Pusat Studi Bioteknologi UGM berhasil mendeteksi lebih cepat virus H5N1 pada manusia. Diagnosis yang dilakukan Pusat Studi Bioteknologi UGM terhadap virus ini, membutuhkan waktu lima jam. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji lab hari Sabtu (3/2) dan diulang pada hari Minggu (4/2).

Dari keterangan Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM Prof Dr dr Sutaryo Sp(AK), deteksi terhadap virus H5N1 diperoleh dari pemeriksaan seorang pasien suspect flu burung di RS Sardjito, Yogyakarta. Uji lab ini, kata Prof Taryo, dilakukan dengan melihat dan menganalisis tenggorokan pasien suspect flu burung.

“Hanya dalam waktu 5 jam, seorang pasien yang dianggap suspect flu burung dapat diketahui terinveksi virus H5N1 atau tidak. Ini tentu lebih cepat dari Litbang Departemen Kesehatan di Jakarta,” ujar Guru Besar FK UGM.

Menurutnya, dengan percepatan pemeriksaan ini, berdampak sangat baik bagi penanganan pasien suspect flu burung. Diantaranya, pasien tidak terlalu lama mendapat perawatan di ruang rawat intensif dan pasien mendapat diagnosis dan terapi lebih cepat dan tepat.

“Selain itu, mampu menghilangkan stress psikologis baik yang dirasakan pasien maupun masyarakat umum, demikian juga semakin berkurangnya kebutuhan ruangan, pelayanan medis dan biaya rumah sakit,” tutur Prof Sutaryo.

Sementara dari sisi kesehatan masyarakat, kata Prof Taryo, percepatan diagnosis virus H5N1 pada manusia akan memperbaiki surveilen penyakit, berupa data orang sakit disekitar lokasi KLB (kejadian Luar Biasa). Selain itu, mampu menganalisis dan menentukan kebijakan pencegahan.

Lebih lanjut, Prof Sutaryo menjelaskan, alat yang dipergunakan untuk mendeteksi virus H5N1 pada manusia adalah Light Cycler. Alat ini dilengkapi dengan bahan lain, berupa LightMix, yaitu bahan untuk mendeteksi Asian Influenza A Virus (subtype Asia) H5N1.

“Alat Light Cycler ini adalah pinjaman dari Roche. Sementara bahan yang lain kita harus membeli. Harga alat ini bervariasi, Rp 300 juta, namun ada yang Rp 650 juta. Saya tidak tahu lagi, jika alat ini nanti diambil kembali oleh Roche, bagaimana kelanjutan penelitian di Pusat studi Bioteknologi,” jelas dosen FK UGM.

Jaka Widada PhD mengakui, selisih waktu dengan alat konvensional hanya 1 jam. Meski begitu, Light Cycler memiliki sensivitas dan spesivitas lebih tinggi.

“Dengan konvensional kita hanya mengandalkan bagian yang digunakan untuk memperbanyak DNA, tapi kalau Light Cycler selain ada bagian yang memperbanyak DNA, ditengahnya terdapat juga untuk mendeteksi, melacak sesuai tidak,” ujar Jaka Widada.

Dengan keberhasilan PS Biotek UGM ini, Tri Wibawa PhD berharap, diagnosis cepat virus H5N1 bisa di set up di UGM. Karena, hal ini akan membantu para pasien dan keluarga suspect flu burung. Paling tidak, menurut Tri Wibawa, uji lab tidak harus antri dan menunggu lama dari Litbang Depkes di Jakarta. (Humas UGM).

Berita Terkait

  • Vaksinasi Unggas Berpotensi Memunculkan Penyebaran Wabah

    Friday,16 February 2007 - 12:37
  • Pakar UGM membantah adanya Penularan Virus Flu Burung antar Manusia

    Tuesday,04 September 2007 - 13:41
  • Pakar UGM: Flu Burung Tidak Menular Antar Manusia

    Friday,05 November 2021 - 15:36
  • Imunohistokimia untuk Uji Diagnostik Avian Influenza

    Thursday,27 January 2011 - 15:06
  • Peneliti UGM Temukan Metoda Deteksi Cepat Virus Jembrana

    Thursday,20 October 2011 - 22:34

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Raih Beasiswa Bayer Foundation - Germany 12 August 2022
    Bayer Foundation merupakan organisasi asal Jerman yang memberikan beasiswa bagi peneliti-peneliti
    Satria
  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Vaksinasi PMK di Gunungkidul 12 August 2022
    Beberapa bulan terakhir ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) marak menyerang ternak di In
    Gusti
  • Departemen Sosek Faperta UGM Gelar Seminar Nasional dan Deklarasi Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian 11 August 2022
    Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar
    Agung
  • Prof Irianiwati Widodo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar 11 August 2022
    Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Ga
    Gusti
  • Pendaftaran KIP-Kuliah Dibuka Bagi 1.850 Mahasiswa UGM 11 August 2022
    Direktorat Kemahasiswaan UGM membuka pendaftaran KIP Kuliah 2022 bagi 1.850 mahas
    Gloria

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual