• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengubah Paradigma Praktik Kefarmasian

Mengubah Paradigma Praktik Kefarmasian

  • 27 September 2017, 15:48 WIB
  • Oleh: Agung
  • 2122
  • PDF Version
Mendefiniskan Kembali Praktek Kefarmasian Sesuai Perubahan

Proses pembangunan profesi apoteker yang telah berjalan selama 65 tahun, sebenarnya telah menimbulkan banyak perubahan. Seiring dengan proses evolusi atau inovasi praktik kefarmasian saat ini regulasinya telah diupayakan agar sejalan.

Terakhir, melalui PP 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, peran apoteker secara konkret sudah didefinisikan dengan gamblang. Menurut PP tersebut praktik apoteker di komunitas atau di apotek adalah memberikan pelayanan obat dengan resep dokter dan pemberian informasi obat pada pasien.

Dengan aktifitas tersebut, apoteker diharapkan lebih fokus untuk memberikan pharmaceutical care agar pasien mendapatkan outcome yang optimal dari obat dan pengobatan yang diperoleh. Sayangnya, hingga saat ini aktifitas tersebut masih sulit diwujudkan.

"Penyebab utamanya adalah adanya kekeliruan cara berpikir. Apoteker masih menggunakan "kotak" yang lama untuk aktivitas yang baru. Padahal, pada "kotak" lama apotek diposisikan sebagai usaha dagang sehingga aktifitas yang dominan adalah jual beli obat," ujar Drs. M. Dani Pratomo, MM., Apt, Elected President di Federation of Asian Pharmaceutical Association, di Fakultas Farmasi UGM, Rabu (27/9).

Menurut Dani Pratomo, memosisikan apotek sebagai usaha dagang terkait secara langsung dengan perubahan orientasi praktik kefarmasian dari compounding ke dispensing. Hal ini terjadi akibat perkembangan teknologi yang menjadikan industri farmasi tumbuh pesat. Saat masih berorientasi compounding kompetensi apoteker masih relevan dan dibutuhkan, terutama untuk mencegah terjadinya inkompatibilitas sehingga stabilitas hasil racikannya bisa dijamin untuk waktu tertentu.

Menurut Dani, perubahan akan datang terus menerus, dan aktifitas apoteker seharusnya juga bisa mengikuti. Hal yang selama ini kurang mendapat perhatian dari para apoteker adalah memaksakan pemakaian "kotak" yang ada untuk menampung aktifitas baru akibat adanya perubahan.

"Apabila ditelaah lebih dalam sebenarnya aktifitas dispensing membutuhkan 'kotak" yang berbeda dengan aktifitas compounding. Demikian pula dengan aktifitas pharmaceutical care. Oleh arena itu, tidak mengherankan bila akhirnya seperti yang kita rasakan saat ini, keberadaan apoteker semakin tenggelam di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.

Menyampaikan orasi ilmiah berjudul Era Bonus Demografi: Momentum Tepat Untuk Mewujudkan Eksistensi Apoteker, Dani Prakoso mengatakan belajar dari pengalaman dan memahami magnitude dan kecepatan perubahan saat ini dan akan datang maka diharapkan pihak terkait bisa mendefiniskan kembali praktik kefarmasian seorang apoteker yang sesuai dengan perubahan. Selain itu, diharapkan bisa membuat "kotak" baru untuk mewadahinya.

"Kita harus merancang aturan main untuk "kotak" baru dan mensosialisasikannya agar para pihak berkepentingan terkait memahami dan merasakan manfaat kehadiran apoteker," paparnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Mengubah Paradigma Praktik Kefarmasian

    Wednesday,27 September 2017 - 15:48
  • Untuk Bisa Berpraktik, Apoteker Harus Miliki STRA

    Thursday,28 July 2011 - 15:05
  • Ilmu Pengetahuan dan Seni Saling Melengkapi

    Friday,09 September 2016 - 16:32
  • Fakultas Farmasi Luluskan 134 Apoteker Baru

    Tuesday,26 August 2014 - 14:31
  • Meningkatkan Kompetensi Apoteker Melalui EduPharma

    Tuesday,09 May 2017 - 13:38

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak