• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Hutan Konservasi Masih Menghadapi Masalah

Hutan Konservasi Masih Menghadapi Masalah

  • 10 Oktober 2017, 13:04 WIB
  • Oleh: Agung
  • 16275
Hutan Konservasi Masih Hadapi Sejumlah Masalah

Indonesia saat ini masih memiliki kawasan hutan sekitar 110 juta hektar. Namun, akibat degradasi dan kerusakan jumlah tersebut menyusut menjadi kurang dari 100 juta hektar.

"Informasi-informasi terakhir sudah di bawah 100 juta hektar karena degradasi dan kerusakan. Sebanyak 65 persen hutan yang dimiliki merupakan hutan produksi, 23 persen hutan lindung, dan 21 persen hutan konservasi," ujar  Ir. Herry Subagiadi, M.Sc, Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, di Fakultas Biologi UGM, Senin (9/10) saat berlangsung Seminar Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Konservasi SDA.

Menurut Herry Subagiadi sebanyak 21 persen atau 27,5 juta hektar hutan konservasi dibagi ke dalam beberapa status, ada cagar alam, suaka marga satwa, taman nasional hingga dengan KSA dan KPA. Dari berbagai status ini, taman nasional yang memegang porsi paling luas.

"Jadi, saat ini di Indonesia punya 54 taman nasional dan 51 sudah ada unit pengelolanya. Sementara itu, yang Jamrud di Riau, Gunung Waras di Bangka Belitung dan Gandang Dewata di Sulawesi Barat belum ada unit pengelolanya sehingga pengeloaan masih dititipkan ke BKSDA setempat," katanya.

Berbicara soal potensi keanekaragaman hayati pada kawasan konservasi 27,5 juta hektar, kata Herry, terdapat 47,9 ribu lebih keanekaragaman hayati dan sebagian besar adalah pohon. Terkait keanekaragaman hayati ini, katanya, masalah kedepan yang harus dihadapi menyangkut persoalan mikroba.

Mikroba ini, menurutnya, bisa menjadi masalah sekaligus tantangan untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, mikroba adalah salah satu unsur yang sangat sensitif, sekali satu sistem mikronya hilang maka akan hilang dan tidak akan pernah lagi diketahui fungsinya, kelebihan dan lain-lain.

"Padahal, mungkin ia memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap mikro climate, makro climate atau climate change sekalian. Bagaimana kelimpahan potensi kita perlu dieksplorasi secara maksimal dengan perlu kerja keras kita bersama," katanya.

Seminar Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Konservasi SDA digelar Fakultas Biologi UGM memeriahkan ulang tahun ke-43 Matalabiogama. Dalam seminar ini diisi kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dengan  Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem serta penyerahan buku soal konservasi hutan.

Herry menandaskan banyak masalah konservasi di Indonesia, terutama di kawasan hutan konservasi yang mencapai luasan sekitar 27,5 juta hektar. Persoalan tersebu diantaranya keterlanjuran perambahan hutan yang terjadi sebelum adanya kawasan konservasi atau ketika kawasan konservasi sudah ditetapkan.

Akibat tidak dilakukan pengawasan yang sangat ketat, perambahan terus terjadi beberapa tahun, dibiarkan dan terus berkembang. Persoalan perambahan ini belum dapat diselesaikan secara rasional hingga era-era kemarin.

"Di kawasan hutan konservasi banyak sekali keterlanjuran dan salah satunya disebabkan masyarakat setempat atau ingin mencari kehidupan. Jadi, lebih karena faktor kemiskinan," katanya.

Belum lagi soal perburuan dan perdagangan tumbuhan dan satwa liar secara ilegal yang hingga kini masih berlangsung. Upaya-upaya pengendalian sesunguhnya telah diupayakan, namun tetap saja belum tuntas.

"Nampaknya, penegakan hukum belum diprioritaskan bagi tokoh intelektual dan pemuda. Penegakkan hukum baru diprioritaskan pada pelaku di lapangan sehingga tidak bisa tuntas," imbuhnya.

Sementara itu, sambutan Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Ir. Wiratno, M.Sc, yang dibacakan Evi Indraswati memberi apresiasi ulang tahun Matalabiogama ke-43. Matalabiogama dinilai sebagai kawah candradimuka dan tempat penggemblengan calon-calon pejuang konservasi dan pembela lingkungan yang sangat penting untuk Indonesia.

"Karena itu, saya undang para mahasiswa untuk mengunjungi, menikmati dan mengeksplorasi 27,5 juta hektar kawasan konservasi," kata Evi. (Humas UGM/ Agung)


Berita Terkait

  • Kagama Hijaukan Lereng Merapi

    Friday,23 November 2012 - 22:45
  • 14 Ritual Praktik Kearifan Lokal Pelestarian Hutan Suku Wana

    Sunday,12 June 2011 - 10:26
  • Mapala Silvagama Juara I Lomba Konservasi Alam

    Wednesday,15 August 2012 - 5:10
  • Dua Mahasiswa Australia Meneliti Hutan Wonosadi

    Tuesday,30 August 2016 - 13:33
  • Menhut: Pengelolaan Kawasan Konservasi Terbuka Untuk Masyarakat

    Friday,19 October 2012 - 15:32

Rilis Berita

  • Memilih Pemimpin Bukan Hanya Bertumpu Pada Popularitas 05 June 2023
    Sosial Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) mend
    Agung
  • Kegiatan Pengabdian BEM KM UGM Libatkan Mahasiswa Internasional 05 June 2023
    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan agenda
    Gloria
  • Mahasiswa Fisipol UGM Borong Prestasi di 6 Cabang Lomba dan 2 Kompetisi Nasional 05 June 2023
    Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih pengha
    Satria
  • UGM Jaring Kerja Sama Dengan 50 Institusi Pendidikan di The 75th NAFSA Annual Conference and Expo 2023 05 June 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma)
    Ika
  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Budaya Jawa dan Ajari Santri Gunungkidul Bahasa Inggris 05 June 2023
    Sebanyak 14 mahasiswa dan dua dosen dari Warren Wilson Collage (WWC), Amerika Serikat belajar sen
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual