• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Membenahi Infrastruktur

Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Membenahi Infrastruktur

  • 24 Oktober 2017, 16:16 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 7150
  • PDF Version
Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Benahi Infrastruktur

Pakar pariwisata UGM, Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch., menuturkan bahwa pengelola lokasi wisata Tebing Breksi yang kini tengah naik daun perlu membenahi infrastruktur untuk mengakomodasi keperluan wisatawan.

“Jangan sampai seakan-akan semuanya ingin mengeksplorasi objek wisata, tapi hal-hal lainnya tidak dipikirkan. Kalau seperti itu justru bencana yang akan terjadi dan tempat wisata ini tidak bisa berkelanjutan,” ujarnya Selasa (24/10) di Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM.

Hal ini ia sampaikan dalam diskusi terkait kebutuhan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, yang mulai dikenal dengan beberapa objek wisata, seperti Candi Ijo dan Tebing Breksi.

Joko menyebutkan bahwa fasilitas bagi pengunjung, seperti akses jalan yang baik serta toilet yang dilengkapi dengan air bersih perlu dibangun dengan baik mengingat jumlah pengunjung terus melonjak.

Destinasi wisata yang mulai dikenal umum sejak tahun 2015 lalu memang mendapat animo yang terus meningkat dari masyarakat. Mulai dari 5 ribu pengunjung di tahun 2015, pada tahun 2016 jumlah pengunjung meningkat drastis menjadi 316 ribu pengunjung dan hingga akhir September jumlah pengunjung tahun 2017 telah melebihi 600 ribu.

Lonjakan pengunjung ini dirasa cukup mengagetkan bagi warga yang mengelola wisata tersebut. Karena itu, mereka mengaku kewalahan untuk menyediakan fasilitas yang sesuai dengan tuntutan pengunjung.

“Kami tidak menyangka bahwa antusiasme masyarakat begitu tinggi dan pariwisata kami yang baru lahir sudah harus menghadapi pengunjung yang begitu banyak dengan kebutuhan fasilitas yang juga banyak,” ujar ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Sambirejo, Mujimin.

Ia menambahkan, untuk mengembangkan objek wisata di desa tersebut menjadi destinasi wisata yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung, diperlukan keterlibatan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Ia pun mengapresiasi bantuan dari PUSPAR UGM bersama Dinas Pariwisata yang telah melakukan pemetaan potensi wisata dan mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur untuk pengembangan ke depan.

“Dampak ekonomi dari pariwisata ini telah kami rasakan, tapi kami memerlukan bantuan dari UGM karena tantangan ke depan juga masih banyak,” imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, peneliti PUSPAR, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., menyatakan bahwa pariwisata memang membawa dampak positif dan negatif, atau mengandung apa yang ia sebut sebagai tonic dan toxic.

Meski dipandang sebagai aktivitas yang dapat mendorong perekonomian wilayah, kesempatan tenaga kerja, dan ekonomi kreatif, pariwisata juga dapat memunculkan marjinalisasi aset lahan masyarakat, peningkatan harga kebutuhan, atau problem sampah dan polusi lingkungan. Karenanya, perencanaan dan pengelolaan aktivitas perlu menjadi perhatian penting.

“Topik mengenai kebutuhan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata ini adalah salah satu elemen terpenting jika kita ingin membangun sebuah desa wisata,” ucap Baiquni.

Ia menyatakan bahwa kondisi alam dan sejarah dari Tebing Breksi ini sendiri cukup unik dan menarik. Karena itu, dengan pengelolaan yang tepat kawasan ini diharapkan dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan layaknya destinasi wisata di luar negeri yang telah lebih dulu dikenal.

“Di Singapura ada bukit Timah yang kini menjadi greenzone dengan jalur lari dan sebagainya. Lalu di Thailand ada Phuket yang dulu bekas tambang yang tidak karuan tapi belakangan menjadi destinasi yang terkenal. Saya harap desa ini bisa memetakan apa yang sudah bagus, yang masih kurang, dan yang perlu dikembangkan agar tidak kalah dengan tempat wisata lain,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Membenahi Infrastruktur

    Tuesday,24 October 2017 - 16:16
  • Mahasiswa UGM Kreasikan Batik Jumputan

    Friday,19 July 2019 - 16:14
  • Tiga Mahasiswa Mapagama Siap Panjat Tebing di China

    Wednesday,09 October 2013 - 15:18
  • Menggagas Wisata Edukasi Ramah Difabel

    Wednesday,14 June 2017 - 12:53
  • Pembelajaran Dalam Kegiatan Wisata Belum Maksimal

    Monday,14 May 2018 - 14:27

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual