
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (PSM UGM) akan berlaga dengan 34 tim paduan suara internasional dari 18 negara dalam 23rd Malta International Choir Festival 2017 pada 2-5 November 2017 mendatang.
Setelah berhasil mengharumkan nama UGM dan Indonesia dalam kompetisi internasional di Italia dan Thailand pada tahun 2016 dan 2013 silam, pada tahun ini PSM UGM kembali berkesempatan untuk melakukan kegiatan International Choral and Culture Expedition serta menuai prestasi yang sama di Malta. Setelah mempersiapkan diri sejak bulan Maret lalu serta tampil dalam konser pra-kompetisi, para punggawa UGM siap untuk berlaga di kancah prestisius ini.
“Pada tanggal 22 Oktober 2017, PSM UGM telah menyelenggarakan Pre-Competition Concert Goes To 23rd Malta International Choir Festival di Gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta. Pada konser kemarin, PSM UGM dipimpin oleh Athitya Diah Natalia Monica selaku Pelatih PSM UGM dan juga Agustinus Bambang Jusana sebagai Pelatih sekaligus Conductor untuk kompetisi MICF 2017,” ujar Humas PSM, Imron Wicaksono, Jumat (27/10).
Ia menambahkan, penyelenggaraan Pre-Competition Concert Jumat lalu sekaligus menjadi momen pelepasan kontingen UGM yang akan berkompetisi di MICF 2017 oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono M.Eng, D.Eng., beserta jajaran pimpinan universitas. Dalam kesempatan ini, Panut menyampaikan harapan agar kompetisi ini dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi para mahasiswa.
“Beliau berharap dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik, utamanya saat masih menjadi mahasiswa guna mengembangkan bakat dan minat yang disalurkan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UGM sendiri,” kata Imron.
Dalam kompetisi ini, PSM akan berlomba dalam 2 kategori, yaitu kategori Sacred 1 serta Secular 3. Untuk kategori pertama, mereka akan menyanyikan 4 lagu, di antaranya Gloria dari Ivan Yohan dan komposisi karya Felix Mendelssohn Bertholdy berjudul Denn Er hat seinen Engeln befohlen. Untuk kategori Secular 3 atau folksong mereka menyanyikan 4 lagu daerah seperti Lingsir Wengi aransemen Amillio Fahlevi serta lagu tradisional Papua Yamko Rambe Yamko aransemen Agustinus Bambang Jusana.
Tahun ini, PSM berharap dapat mengulang kembali kesuksesan mereka di kompetisi internasional sebelumnya dengan target lolos ke babak Grandprix dan membawa pulang Gold Diploma. Dengan ketekunan dan kekompakan tim yang terdiri dari 32 penyanyi, 2 conductor, 2 official dan 2 pembina, serta dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka pun optimis dapat menuai hasil yang terbaik.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung proses dari awal hingga akhir persiapan PSM UGM Goes To MICF 2017 mulai dari pimpinan universitas, sponsor utama kami Triweka Rinanti and Partners Advocates and Consultants serta pihak lain. Kami mohon doa dan dukungan agar PSM UGM bisa menampilkan yang terbaik serta memberikan hasil yang terbaik pula, untuk Gadjah Mada dan Indonesia,” pungkas Imron. (Humas UGM/Gloria)