EMTEK Goes to Campus (EGTC) hadir di kampus UGM. EGTC yang digelar di Grha Sabha Pramana, berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu, 30 Oktober-01 November 2017.
Tidak hanya workshop dan pembicara-pembicara eksklusif yang dihadirkan, penyelenggaraan EGTC 2017 juga memberikan kesempatan pada pelajar dan mahasiswa di Kota Yogyakarta sekitarnya untuk mengikuti lomba Mobile Journalism & News Presenter dengan total hadiah puluhan juta.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., memberikan apresiasi pada penyelenggaraan EGTC kali ini. Kegiatan ini,kata Rektor, akan mendekatkan dunia industri dengan perguruan tinggi.
"EMTEK Goes to Campus menjadi sarana menghubungkan dunia pendidikan dengan industri secara langsung. Para peserta pun tentu akan tahu apa itu EMTEK, bagaimana pekerjaan di EMTEK, kariernya lalu para mahasiswa bisa menentukan untuk masuk EMTEK," katanya di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Selasa (31/10).
Rektor mengatakan dunia media merupakan dunia yang sangat penting. Apalagi, di era digital media menjadi hal yang sangat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat.
Menurut Rektor, melalui media hal-hal yang dicapai perguruan tinggi seperti prestasi bisa diketahui oleh publik. Untuk itu, UGM selalu menjaga hubungan yang sangat erat dan dekat dengan media karena apa yang dicapai oleh UGM dalam tridarma perguruan tinggi, baik pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat bisa disebarkan informasinya kepada masyarakat.
"Salah satu peran media adalah menjebatani hasil-hasil penelitian yang diraih oleh UGM dengan pengguna. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat dibaca di media sehingga pengguna bisa lebih dekat menanyakan ke UGM untuk implementasi di masyarakat," jelasnya.
Rektor menambahkan EMTEK bergerak di bidang media, IT, e-commerse, kesehatan, rumah sakit dan lain-lain. Semua itu sangat penting dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perkembangan bangsa.
Apalagi, saat ini perkembangan teknologi hadir begitu cepat di tengah masyarakat. Dengan adanya disrupsi teknologi maka cara-cara konvensional tidak berlaku lagi dan hal ini menjadi tantangan bersama dalam menghadapi masa depan.
"Indonesia akan mengalami masa demografi bonus. Banyak angkatan muda, angkatan produktif lebih besar dibanding orang tua dan anak-anak. Sementara itu, saat ini tidak sedikit industri-industri kolaps karena adanya disrupsi teknologi. Kondisi ini jika tidak diantisipasi tentu akan berbahaya karena mereka yang produktif harus tetap bisa bekerja, memperoleh pekerjaannya walaupun teknologi-teknologi itu maju dengan pesat," imbuhnya.
Di tempat sama, Pieter Andrian, Human Resource EMTEK, mengatakan EMTEK saat ini serius menangani dunia digital. EMTEK terdiri dari beberapa divisi, yaitu media platform seperti SCTV, Indosiar, O Channel, Next Media dan lain. Sementara divisi konten ingin menjadikan EMTEK sebagai Hollywood Indonesia.
"Terakhir adalah digital media ada bbm, oto.com, bola.com, bintang. com dan banyak lagi," katanya. (Humas UGM/ Agung;foto: Firsto)