
Digitalisasi merambah semua lini dan aspek kehidupan di masyarakat bahkan perekonomian negara karena berubahnya model bisnis usaha. Begitu juga yang terjadi di bidang manufaktur, teknologi digital telah mendorong efisiensi dengan pemakaian perangkat mesin automasi. Melalui teknologi digitalisasi juga telah dimanfaatkan untuk melakukan efisiensi pemakaian energi, layanan transportasi dan perawatan bangunan infrastrukur lewat penggunaan remote control sebagai mesin pengendali jarak jauh berbasis digital. Hal itu dikemukakan oleh Efraim Mayer, Sales Specialist Factory Automation, PT Siemens Indonesia, dalam seminar Siemens Digitalisasi Day yang berlangsung di ruang KPTU Fakultas Teknik UGM, Selasa (7/11).
Efrain Mayer menuturkan tidak hanya perubahan di bidang ekonomi, perubahan pemanfaatan teknologi digital juga terjadi di bidang industri manufaktur. Digitalisasi mendorong penggunaan teknologi digital dalam pengoperasian mesin automasi tinggi. “Dalam industri manufaktur kita sebut teknologi industri generasi ke empat yang menjanjikan produktivitas lebih tinggi. Karena mulai desain, operasi, pelayanan dan perawatannya terdigitalisasi,” katanya.
Ia menerangkan produk perangkat lunak untuk teknologi digital di bidang manufaktur kini sudah menjadi fokus utama Siemens saat ini. Ia menyebutkan ada 800 ribu perangkat lunak yang sudah dihasilkan untuk digunakan sebagai sistem pengendali mesin automasi terutama untuk remote control pembangkit listrik, layanaan transportasi kereta api dan pemanfaatan energi yang tersebar di seluruh dunia. “Perangkat yang kita hasilkan mampu menghemat listrik hingga 40 persen bahkan mampu menghemat energi hingga 60 persen,” ujarnya.
Menurutnya, di masa depan akan terjadi tren pemakaian pembangkit listrik mikro setiap rumah di seluruh dunia sehingga penghuninya akan mampu mengendalikan pemakaian listrik dari jarak jauh. “Tahun 2030 separuh pembangkit listrik akan terdesentralisasi sehingga ini membutuhkan suatu tantangan dalam pengelolaan energi nasional,” katanya.
Sementara itu, salah satu hasil produksi Siemen Indonesia saat ini yakni produk teknik rekayasa tegangan tinggi yang pabriknya sudah beroperasi selama 40 tahun di Pulomas, Jakarta Timur. Lalu, pabrik turbin untuk pembangkit listrik tenaga uap dan gas. Untuk produk turbin sudah diekspor ke seluruh dunia, “Kita sudah mengeskpor ke seluruh dunia, Februari lalu kita memasok turbin ke Mesir untuk proyek 14,5 Megawatt,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Teknik UGM, Dr. Sugeng Sapto Surjono, dalam pidato sambutannya menyambut baik terselenggaranya seminar yang digagas oleh Siemens Indonesia. Menurutnya, kegiatan yang memberikan informasi pada mahasiswa terkait perkembangan industri manufaktur dan teknologi digital diharapkan memberikan tambahan wawasan baru bagi mahasiswa Fakultas Teknik UGM. “Sebab, mahasiswa bisa menerima informasi yang lebih lengkap tidak hanya dari bangku kuliah,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)