Lasiyem,70 tahun, tampak tergopoh-gopoh menjinjing sebuah bungkusan berisi paket sembako saat keluar dari kantor Desa Terong, Dlingo, Bantul, Rabu (8/11). Raut wajahnya sumringah. Badannya kian membungkuk bawa beban di tangan kirinya, Lasiyem tetap bersemangat berjalan menuju pintu gerbang kantor desa. Ketika disapa, Lasiyem mengaku senang jika ada kegiatan pemberian bantuan sembako gratis di desanya.”Senang, kalau bisa ada seperti ini lagi,” katanya.
Menurut Lasiyem kegiatan semacam ini sangat jarang ia temui. Untuk itu, ketika ada undangan dari kepala desa untuk hadir, ia pun bersemangat datang bersama ibu-ibu yang lain dari dusun Sendangsari. Tidak lama kemudian, salah satu cucunya menjemput dengan sepeda motor untuk mengantarnya pulang ke rumah.
Tidak hanya Lasiyem yang begitu sumringah, begitu juga dengan Sony Dwi Kuncoro, 12 tahun, siswa kelas VI SD Sendangsari ini mengaku senang dan gembira karena di hari itu ia termasuk dalam daftar 45 orang siswa SD dan SMP di Desa Terong yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan sebesar Rp250 ribu.
Sony yang duduk lesehan bersama kedua temannya, Aprilianto dan Rendi, ketiganya menunggu giliran dipanggil panitia untuk mendapatkan sebuah amplop dana beasiswa. Dikatakan Sony, sehari sebelumnya ia didatangi aparat desa ke rumahnya menyampaikan surat jika ia mendapat bantuan dana beasiswa. “Kelihatannya kepala desa datang ke rumah, ketemu dengan Bapak,” katanya.
Sony mengaku ia belum pernah menerima beasiswa dan baru pertama kali mendapatkan. Oleh karena itu, ia datang pagi-pagi ke kantor desa dengan mengenakan pakaian seragam pramuka. Ia datang sendiri karena kedua orang tuanya masih bekerja di ladang.
Pemberian bantuan 250 paket sembako dan bantuan dana beasiswa pendidikan merupakan kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh kelompok Dharma Wanita Persatuan (DWP) UGM di Desa Terong. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menurut Ketua DWP UGM, Nur Indrianti Panut Mulyono, merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis UGM ke-68. “Salah satu kegiatan dies adalah melaksanakan bakti sosial yang kita laksanakan pada hari ini,” kata istri Rektor UGM ini saat menyampaikan sambutan.
Kegiatan baksi sosial semacam ini, menurut Nur Indrianti, dilaksanakan secara bergiliran setiap tahunnya di lima kabupaten/kota di DIY. Ia menyebutkan dalam kegiatan bakti sosial kali ini juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang dibantu tim medis dari RS UGM dan GMC serta didukung tim dari FK UGM dan LPPM. “Kita menerjunkan 7 dokter, empat perawat dan tiga apoteker,” katanya.
Lurah Desa Terong, Welasiman, mengatakan kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh DWP UGM ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi masyarakat Desa Terong. “Tidak semua warga berkesempatan mendapatkan bantuan, namun demikian kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pada warga kami,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)