
Masyarakat Indonesia saat ini tengah berada dalam situasi ketika rasa percaya antar individu, elemen, kelompok, kelas maupun lembaga terkikis. Salah satu penyebabnya ialah revolusi digital di Indonesia dan dunia global.
Menurut dosen Ilmu Komunikasi UGM, I Gusti Ngurah Putra, M.A, salah satu tanda terjadinya revolusi digital adalah tingginya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui penetrasi smartphone. Melalui perangkat tersebut masyarakat saat ini mudah mengakses situs web, meme dan media sosial yang berisi informasi dan disinformasi.
“Disinformasi itulah yang dapat menciptakan rasa tidak percaya diri. Oleh karena itu, kami mengajak para akademisi, mahasiswa untuk mendiskusikan masalah trust di era digital,” ujarnya, di Fisipol UGM, Selasa (14/11) menyongsong penyelenggaraan Internasional Seminar on Social and Politics (ISSOCP) bertema “Trust Building in Digital Revolution”.
Ngurah Putra mengatakan Internasional Seminar on Social and Politics merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies ke -62 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Kegiatan dies lainnya antara lain anjangsana, bakti sosial, ziarah, family gathering, Kampoeng Digital dan lain-lain.
“Trust merupakan elemen penting dalam social capital sehingga upaya membangun kepercayaan di tengah revolusi digital menjadi sangat penting,” ungkap Ketua Dies ke-62 Fisipol UGM.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, menambahkan tema dies “Trust Building in Digital Revolution” menjadi tema yang pas dengan situasi nasional dan global saat ini. Krisis kepercayaan ini telah menjadikan situasi makin rumit, orang tidak lagi saling percaya, demikian pula antar lembaga di tingkat nasional dan dunia.
“Dampaknya sangat luar biasa. Untuk itu, bagaimana membangun kepercayaan yang sudah mengalami perubahan dari yang berbasis industri ke masyarakat digital, di saat bangunan-bangunan relasi berubah secara drastis,” tutur Erwan.
Koordinator ISSOCP, Rahayu, M.A., M.M., Ph.D. Cand, mengatakan seminar membangun kepercayaan di era digital akan menghadirkan sejumlah akademisi dan praktisi, diantaranya Prof. Dr Praktikno, M.Soc., Sc (Menteri Sekretaris Negara), Dr. Stephen Leigh Miller (visiting professor di Fisipol UGM dan Prof. Cherian George (guru besar bidang Media Studies, Hong Kong Baptist University). Hadir pula Dr. Kuskridho Ambardi (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM), Armand Hartono (Direktur Teknologi Informasi PT. BCA) dan Karaniya Dharmasaputra (co-founder, chairman, Bareksa.com (PT Bareksa Portal Investasi).
“Dari Mensesneg tentu bisa kita dapat informasi persoalan-persoalan trust building berkaitan dengan pemerintahan. Sementara dari Leigh Miller, ahli historian dan sosiologi, kita dapat ilmu pengetahuan mengurai persoalan-persoalan kepercayaan di masyarakat Indonesia di saat masyarakat lebih gemar pada isu-isu yang tidak tentu,” katanya.
Internasional Seminar on Social and Politics (ISSOCP) bertema “Trust Building in Digital Revolution” akan berlangsung selama dua hari, 23-24 November 2017 di University Club. Selain pembicara utama, ISSOCCP akan dihadiri 82 presenter paper dari 12 kota di Indonesia dan dari University of Monash, Australia. (Humas UGM/ Agung)