Model geometri multiperspektif telah dapat diaplikasikan guna membentuk citra mosaik hasil rekaman citra videografi udara. Karakteristik citra mosaic multiperspektif yang dihasilkan telah sesuai untuk tujuan produk pemetaan, yaitu memiliki proyeksi yang mendekati ortogonal dan citra stereo.
Demikian kesimpulan Catur Aris Rokhmana ST MT, saat ujian doktor di Sekolah Pascasarjana UGM, Sabtu, (24/2). Promovendus mempertahankan desertasi berjudul “Penerpan Model Multiperspektif Untuk Pemrosesan Data Video Udara Menjadi Citra Mosaikâ€, dengan bertindak selaku promotor Prof Adhi Susanto MSc PhD dan ko-promotor Ir Subaryono MA PhD serta Dr Ir Haryono.
Di masa datang, kata staf pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geodesi UGM ini, perlu upaya untuk lebih mempertajam kemampuan pemrosesan videografi udara dalam mengekstrak informasi topografi (elevasi terain). Termasuk, didalamnya evaluasi empirik untuk menguji kualitas informasi elevasi terain yang dihasilkan.
“Sehingga akan dapat diperoleh suatu produk pemetaan yang komplit, yaitu citra ortofoto (informasi planimetrik) yang ditumpang susun dengan informasi elevasi terain,†ujar Catur Aris dalam sarannya.
Dari penelitiannya, kata Catur Aris Rokhmana, bahwa keberhasilan pemrosesan data videografi udara menjadi produk survey-pemetaan membuka peluang untuk pengembangan sistim pencitraan dari udara yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya. Oleh karena itu, kata dia, dimasa mendatang kemandirian teknologi pemetaan berbiaya rendah diharapkan akan terwujud.
“Sehingga semakin banyak wilayah di Indonesia yang dapat dipetakan untuk membangun infrastruktur data spasial yang diperlukan bagi pembangunan wilayah dan pengambilan keputusan,†tandas pria kelahiran Bogor, 18 April 1971.
Dalam ujiannya, Catur Aris Rokhmana ST MT akhirnya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, sekaligus menerima gelar doktor Bidang Ilmu Teknik dari UGM. (Humas UGM).