• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perhutanan Sosial Dorong Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan

Perhutanan Sosial Dorong Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan

  • 16 November 2017, 13:15 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2857
  • PDF Version
Perhutanan Sosial Dorong Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan

Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir.Wiratno, M.Sc., menyebutkan perhutanan sosial terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan hutan.

“Contoh nyatanya adalah Hutan Kemasyarakatan Kulon Progo atau yang lebih dikenal di media sosial sebagai Desa Wisata Kalibiru,” ucapnya, Kamis (16/11) di Fakultas Kehutanan UGM.

Dalam kesempatan itu, Wiratno hadir untuk menyampaikan orasi ilmiah berjudul Perebutan Ruang Kelola: Refleksi Perjuangan dan Masa Depan Perhutanan Sosial di Indonesia dalam puncak peringatan dies natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-54.

Wiratno mengatakan bisnis swafoto di Kalibiru telah membuktikan bahwa perhutanan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di sekitar hutan. Dari bisnis ini masyarakat mendapatkan keuntungan kotor hingga Rp5 miliyar per tahun.

Contoh keberhasilan perhutanan sosial lainnya seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser. Mereka berhasil mengembangkan ekowisata yang berhasil menggerakan roda perekonomian warga sebesar Rp12 miliar setiap tahun.

Menurutnya, perhutanan sosial mampu meningkatkan ragam ekonomi kelompok sampai ke tingkat desa. Selain itu, juga membangun lapisan kesadaran baru yang membumi di desa-desa pinggir hutan.

“Fenomena ini sebagai membangun socioculture and economic buffer. Masyarakat yang mampu menggerakan ekonomi di desanya tanpa harus urbanisasi, justru orang kota yang harus datang ke desa,”tutur alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini.

Wiratno mengatakan perhutanan sosial sangat site specific atau local specific dan pada umumnya berskala kecil. Replikasi keberhasilan program ini di suatu tempat tidak sekaligus menunjukkan potensi dan arah keberhasilan yang sama di tempat lain.

Oleh sebab itu, diperlukan pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan dalam pelaksanaan program perhutanan sosial ini. Dengan begitu, proses pembelajaran dapat secara terus dilakukan secara bersama-sama.

“Melalui sekolah lapangan yang digagas Guru Besar Fakultas kehutanan UGM, Prof. San Afri Awang, replikasi berpotensi akan berhasil lebih cepat. Dengan model farmer to farmer share learning  dapat dilakukan lebih efektif dan relatif cepat dibandingkan model penyuluhan konvensional,”paparnya. (Humas UGM/Ika: foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Perhutanan Sosial Untuk Kedaulatan Pangan Nasional

    Friday,18 September 2020 - 10:38
  • 48,8 Juta Penduduk Masih Tinggal di Sekitar Area Hutan

    Friday,10 June 2011 - 15:22
  • Tim UGM Sampaikan Hasil Kajian Perbaikan Tata Kelola Lahan Gambut

    Wednesday,25 April 2018 - 10:00
  • NEGARA, MASYARAKAT DAN DEFORESTASI

    Friday,01 July 2005 - 12:24
  • Perlu Strategi Pengembangan HHBK di Hutan Indonesia

    Thursday,06 November 2014 - 17:09

Rilis Berita

  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual