Dalam sebuah perguruan tinggi, pengembangan kinerja penelitian tidak dapat dipisahkan dari usaha mutu akademik perguruan tinggi tersebut. Adapun salah satu harapan pengembangan performance kinerja penelitian adalah adanya penjaminan mutu penyelenggaraan penelitian.
“Proses untuk menjadi baik dan bermutu, dilakukan dengan langkah perbaikan menuju standarisasi mutu. Yaitu, penjaminan yang sesuai dengan visi misi kompetensi yang ditetapkan oleh institusi tersebutâ€, ungkap Prof Dr Retno Sunarminingsih Sudibyo MSc Apt saat membuka Sosialisasi Sistim Akreditasi Pranata Litbang Bidang Sosial, di ruang Sidang LPPM UGM, Rabu, (28/2).
Dalam acara yang diusung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM dan Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) ini, Prof Retno lebih lanjut mengungkapkan langkah akreditasi merupakan bentuk penjaminan mutu atau standarisasi yang dilakukan oleh pihak eksternal. “Bahkan jika dinyatakan lolos oleh badan eksternal, maka lembaga bisa dinyatakan akreditade,†tambah Prof Retno.
Dengan demikian, akreditasi dipilih oleh suatu lembaga bertujuan untuk akuntabilitas publik, pengguna atau stakeholder. Oleh karena itu, kata Prof Retno, dalam mengembangkan institusi-litbang penelitian dan pengembangan di bidang sosial, sistim penjaminan mutu adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.
“Akuntabilitas menjadi sangat penting, jika sistim akreditasi tersebut dapat dipercaya oleh pengguna. Mengapa harus dipercaya? Karena harus menghasilkan penjaminan mutu oleh lembaga yang diakreditasi. Bahkan jika mungkin sistim akreditasi yang dihasilkan sejajar dengan sistim akreditasi sistim internasional, ISO misalnya. Itu sesuatu yang ideal, baik akreditasi nasional maupun internasional saling mengakui,†tandas staf pengajar Fakultas Farmasi UGM.
Sementara, Prof Dr Carunia Mulya Firdausy saat menjelaskan keberadaan KNAPPP mengungkapkan KNAPPP memiliki fungsi memberikan akreditasi kepada pranata litbang yang mengajukan permohonan akreditasi. Selain itu, melakukan pemantauan dan pengawasan secara berkala terhadap kinerja semua pranata litbang yang sudah diakreditasi.
“Disamping itu, membuat peringkat bagi pranata litbang yang sudah diakreditasi,†jelas Deputi Menegristek Bidang Dinamika Masyarakat.
Mengenai diselenggarakannya akreditasi pranata penelitian dan pengembangan, kata Prof Carunia, bertujuan sebagai bentuk evaluasi pranata litbang, alat untuk membuat peringkat dan prioritas kemudahan, untuk pembinaan kelembagaan, dan sebagai alat untuk memilih pranata litbang yang compete di bidangnya, serta alat untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kompetensi pranata litbang.
Tampak hadir Kepala LPPM UGM Prof Dr Danang Parikesit MSc, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya Iptek Dr Mashyuri, Asisten Deputi Urusan Daya Saing Iptek Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Dr Sadjuga, Wakil Dekan dan Kepala Pusat Studi di lingkungan UGM, Kepala Penelitian dan Pusat Studi PTN dan PTS di Yogyakarta. (Humas UGM).