Menjadi salah satu agenda dalam memperingati Dies Natalis Universitas Gadjah Mada sejak tahun lalu, kini Pagelaran Budaya kembali digelar. Senada dengan namanya, acara yang diadakan tanggal 25, 26, dan 30 November 2017 ini memiliki nuansa kebudayaan yang kental.
Berbagai agenda dilaksanakan di beberapa tempat di lingkungan Universitas Gadjah Mada, salah satu acara utamanya adalah Gama Fair.
Meneruskan semangat tahun lalu, Gama Fair yang sebelumnya diberi nama Pasar Budaya ini diselenggarakan lebih meriah. Gama Fair sendiri berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu (25-26/11). Lapangan Pancasila yang bertempat tepat di selatan Grha Sabha Pramana pun dipilih menjadi venue Gama Fair. Lokasinya yang tepat di pusat kampus ini dianggap strategis dan mudah diakses oleh siapapun, baik sivitas akademika UGM maupun masyarakat dari luar kampus.
Pembukaan Gama Fair dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya Djagal berharap pelaksanaan Gama Fair bisa berlangsung dengan lancar. Ia mengapresiasi adanya stan-stan dari beberapa daerah di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Ada dari Palembang, Lampung, Cilacap. Ini sekaligus menunjukkan UGM sebagai miniaturnya Indonesia,”kata Djagal.
Hiburan utama yang tersedia di Gama Fair ini berupa panggung utama yang menampilkan berbagai bintang tamu kenamaan dan dikenal oleh masyarakat seperti Hasoe dan Didi Kempot.
Panggung utama juga menampilkan berbagai finalis Njoget: Ngayogyakarta Got Talent’s dengan bakat-bakat unik mereka. Berdasarkan penilaian dewan juri, juara 1 disabet oleh The Dissonance, disusul Umar dari MAN 1 Yogyakarta sebagai runner-up, dan juara 3 oleh Trikustik.
Lapangan Pancasila juga dipenuhi oleh berbagai stan-stan yang diisi oleh organisasi mahasiswa daerah (ORMADA) yang memamerkan kebudayaan khas dari daerah mereka masing-masing. Selain diramaikan para ORMADA, terdapat pula tenant-tenant jajanan dan tempat bermain game konsol.
Gama Fair turut mengundang Kevin Hendrawan, seorang youtuber terkenal, untuk mebawakan talkshow dengan tema “Meningkatkan Nasionalisme dalam Era Digital”. Selain itu, terdapat pula macam-macam workshop seperti Basic Handlettering, Basic Photography with Smartphone.
Tidak sampai di situ, atraksi wahana ala pasar malam pun didirikan guna menghibur pengunjung, seperti bianglala, kora-kora, dan odong-odong. Dengan berbagai hiburan tersebut, UGM berusaha menghadirkannya untuk dapat dinikmati masyarakat tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Lewat berbagai agenda ini, UGM yakin bahwa selain menghibur masyarakat, Pagelaran Budaya dapat memberikan inspirasi untuk berbagai acara lainnya. Pagelaran Budaya juga masih menghadirkan Gama Fair di hari kedua dan Konser Gadjah Mada yang tidak kalah menariknya.
Selain itu, sebelum pembukaan Gama Fair, juga telah dilakukan Lomba Paduan Suara. Lomba ini dimenangkan oleh SMA 3 Klaten, disusul SMA 1 Kebumen sebagai juara kedua, dan Sekolah Vokasi UGM sebagai juara ketiga. Terdapat juga penghargaan best performance yang dimenangkan SMA 3 Klaten dan Sekolah Vokasi UGM. (Humas UGM/Satria)