• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Susu Berperan pada Sistem Imun Tubuh

Susu Berperan pada Sistem Imun Tubuh

  • 29 November 2017, 16:31 WIB
  • Oleh: Agung
  • 9934
Susu Berperan pada Sistim Imun Tubuh

Tidak ada susu bayi buatan (formula) yang dapat menyamai Air Susu Ibu (ASI) dalam hal nilai gizi, enzim, faktor pertumbuhan, hormon, sifat imunologis dan anti inflamasi atau outcome dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI juga memberikan kecerdasan yang lebih dan menurunnya prevalensi obesitas selama masa bayi dan remaja.

Data UNICEF's State of The World's Children Report 2011 menyebut dari 136,7 juta bayi yang lahir di seluruh dunia setiap tahun, hanya 32,6 persen yang mendapatkan ASI eksklusif higga 6 bulan pertama. Sementara yang lainnya tidak mendapatkan ASI dengan alasan kondisi kesehatan sang ibu atau produksi ASI yang tidak mencukupi.

"Karena itu, susu formula diperlukan sebagai pengganti ASI yang efektif. Meski produksi susu formula yang identik dengan ASI tidak mungkin dilakukan namun usaha meniru profil zat gizi ASI telah dilakukan demi pertumbuhan dan perkembangan normal bayi", Kata Prof. Dr. Ir. Nurliyani, M.S di Balai Senat UGM, Rabu (29/11).

Menurut Nurliyani, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, berbagai macam produk susu fungsional termasuk produk susu fermentasi dan produk susu yang diperkaya dengan zat-zat gizi akhir-akhir ini berkembang sangat dinamis. Produk susu fermentasi ini merupakan kendaraan untuk mengantarkan probiotik paling efisien.

"Susu fermentasi memungkinkan untuk retensi dan optimalisasi daya hidup dan produktivitas mikrobia", katanya.

Menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Fakultas Peternakan UGM berjudul "Peran Susu dan Produk Susu Pada Sistem Imun Tubuh", Nurliyani menuturkan mikroorganisme probiotik dapat memengaruhi komunitas mikrobia usus, dan telah diakui sebagai komponen terapi dalam pengobatan dysbiosis usus. Dimana molekul-molekul neuroaktif yang diproduksi oleh mikrobiota usus ternyata juga dapat memodulasi sinyal saraf yang memengaruhi parameter neurologis dan psikologis seperti tidur, nafsu makan, mood dan kognisi.

"Metabolit yang diproduksi oleh bakteri usus juga memiliki sifat imunomodulator dan dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf dengan menstimulasi sistem saraf simpatik dan otonom", ucapnya.

Berbagai zat gizi dan komponen bioaktif susu asal ternak, kata Nurliyani, memiliki peran penting untuk optimalisasi organ-organ limfoid agar beraktivitas secara optimal. Dengan demikian, sel-sel imun menjadi optimal dalam memberikan respons imun humoral maupun seluler. Karena itu, perbedaan dan keunikan komponen susu termasuk komponen bioaktif dari berbagai spesies ternak dapat menimbulkan respons imun yang berbeda, baik respons imun nonspesifik maupun spesifik.

Dalam pandangan Nurliyani perbedaan prosesing susu dapat memengaruhi respons imun yang ditimbulkannya. Di satu sisi prosesing dapat menyebabkan modulasi sistim imun atau menurunkan sifat alergenik, dan di sisi lain dapat menimbulkan sifat antigenik baru.

"Oleh karena itu, dalam prosesing susu harus disesuaikan dengan tujuan fungsional produk yang diinginkan", terangnya. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Mengkudu dan Kulit Manggis Potensial sebagai Imunoterapi Kanker

    Thursday,20 March 2014 - 14:29
  • Ekstrak Algae Coklat sebagai Aktivator Innate Immune Response

    Friday,20 July 2018 - 14:03
  • Mangga dan Mengkudu Mengandung Bahan Imunomodulator

    Wednesday,07 November 2012 - 18:47
  • Dosen UGM Tegaskan Susu Beruang Tak Bisa Obati Covid-19

    Tuesday,06 July 2021 - 6:40
  • Berjemur Sinar Matahari Mampu Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Tuesday,31 March 2020 - 18:18

Rilis Berita

  • Inisasi Konsorsium Riset Kopi, UGM Terima Kunjungan Tim Riset Kopi University of California 06 June 2023
    UGM menerima kunjungan tim riset kopi dari University of California-Davis, Selasa (6/6)
    Ika
  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria
  • Hakikat HAM 06 June 2023
    Oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    Universitas Gadjah Mada
  • LPPT UGM Raih Penghargaan dari Kemenkes RI 06 June 2023
    Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM mendapat penghargaan dari Menteri Keseha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual