Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengirim relawan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk membantu penanganan ternak yang mati akibat terdampak banjir dari siklon tropik Cempaka di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo, Minggu (3/12). Selain itu, para relawan juga membantu pengiriman sejumlah makanan, bahan lampu penerangan darurat, keperluan khusus untuk wanita, dan juga pakan ternak. “Sejak Kamis lalu, relawan telah diturunkan di lapangan baik di kawasan Bantul maupun Gunungkidul,”kata Koordinator Relawan Fapet UGM Peduli, Bambang Suwignyo, PhD., kepada wartawan Senin (4/12).
Para relawan ini, kata Bambang, dikirim untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan masa tanggap darurat.”Sebanyak 15 relawan mahasiswa secara khusus kita terjunkan di Gunungkidul, yaitu Pacarejo Semanu dan Gari Wonosari,” katanya.
Dikatakan Bambang, relawan saat ini melakukan tindakan darurat berupa penguburan ternak mati agar tidak menjadi sumber tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit. Meski demikian, relawan sempat mengalami kendala karena bangkai ribuan ternak yang mati dalam keadaan sudah rusak sehingga sebelum dikubur terlebih dahulu dilakukan penyemprotan disinfektan. “Terlebih dahulu kita taburi kapur dan disemprot disinfektan untuk mengurangi risiko penyakit menular,” ujarnya.
Di lapangan, katanya, pencarian dan penanganan korban ternak yang mati juga terhambat sulitnya akses masuk ke lokasi.
“Beberapa kawasan di Desa Gari misalnya, masih tergenang air dengan kedalaman berkisar antara 1-2 meter,”ujarnya.
Menurutnya, satu pekan pasca banjir akibat Siklon Tropik Cempaka penanganan korban ternak memang masih belum tuntas. Pekan ini kemungkinan besar ternak yang ada akan mengalami krisis pakan karena stok pakan yang sudah habis, sementara lahan hijauan pakan sebagian tersapu air. “Kita akan mencoba bantu mengatasi hal ini,”ujarnya.
Seperti diketahui, siklon tropik Cempaka yang terjadi pada pekan kemarin menyebabkan rumah dan ternak tersapu air, bahkan banyak tanaman yang mati terendam, serta infrastruktur jalan dan jembatan yang putus. Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, mengatakan Fapet akan terus membantu masyarakat yang terkena dampak siklon Cempaka. “Semangat yang selalu kita bawa adalah gotong-royong, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, saling berbagi beban dan berbagi tugas tanggung jawab dan yang longgar membantu yang sempit, yang kuat membantu yang lemah,”katanya.
Ia mengajak anggota masyarakat lainnya untuk ikut peduli dan membantu meringankan beban sebagian warga masyarakat DIY yang terkena dampak bencana siklon tropik Cempaka tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu, melaporkan jumlah korban ternak yang mati dan hanyut di dua desa tersebut sebanyak 16.720 ekor yang mati, 30 ekor kambing, sedangkan kandang ternak hanyut terbanyak dari daerah Nglipar sebanyak 88 unit. Selain itu, terdapat 336,8 hektar areal hijauan pakan ternak yang rusak akibat tersapu air. (Humas UGM/Gusti Grehenson)