
Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) akan menggelar seminar internasional bertajuk “Comparative Peacebuilding in Asia: National Transitions from Ethnic Conflict and Authoritarianism” pada 8-11 Desember 2017 di Balai Senat UGM.
“Seminar ini diselenggarakan untuk merefleksikan transformasi dan kontribusi proses demokratisasi di negara-negara Asia selama ini bagi keberlanjutan perdamaian di kawasan Asia pada umumnya dan Indonesia pada khsusunya,” kata Kepala PSKP UGM, Dr. M. Najib Azca, kepada wartawan saat konferensi pers, Kamis (7/12) di Ruang Fortakgama UGM.
Menurutnya, seminar ini akan menjadi wadah dalam pengembangan kajian perdamaian dan resolusi konflik di wilayah Asia. Selain itu, juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam promosi perdamaian. Bahkan, dapat melahirkan ide dan gagasan dalam upaya promosi perdamaian.
“Harapannya dari seminar ini bisa dihasilkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah Indonesia dan masyarakat sipil serta di tataran regional,”katanya.
Acara ini akan menghadirkan pembicara utama Gubernur Lemhanas RI, Letjen (Purn). Agus Widjojo. Rencananya, Agus Widjojo akan membawakan pidato kunci berjudul “Military Reform, Democratic Transition and National Reconciliation in Indonesia”.
Dalam seminar tersebut juga akan mengundang sejumlah pembicara dari kalangan akademisi, aktivis serta tokoh masyarakat yang aktif mengawal isu perdamiaan dan resolusi konflik di level domestik dan regional. Beberapa diantaranya Direktur Asian Foundation, Sandra Hamid, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Prof. Aboud Syed Lingga dari Institute of Bangasmoro, Terence Lee dari National University of Singapore, dan Imam Aziz pendiri LSM Syarikat.
Seminar diselenggarakan PSKP UGM sebagai bagian dari seminar parelel yang juga dilakukan di Inggris dan Srilangka. Diadakan dengan menggandeng London School of Economics, University of York, dan Australia National University. (Humas UGM/Ika)