Meski menjadi korban kecelakaan pesawat Garuda, di Bandara Adisucipto Yogyakarta, Rabu (7/3), Yosi Eko Arimbi terus melanjutkan proses daftar ulang Ujian Tulis UM UGM 2007. Bahkan, Yosi dan sang ayah Suyoso, sempat bercerita bagaimana keduanya selamat dari musibah itu.
Kata keduanya, pesawat Garuda penerbangan Jakarta ke Jogja terbang normal. Hanya saja saat landing, keduanya membaca bila kode aba-aba pilot mengisyaratkan pendaratan pesawat dilakukan secara kasar.
“Kejadian begitu cepat, dua menit dari landing terasa kasar. Sesudah itu pesawat berguncang hebat tak terkendali. Saya masih ingat, 17 menit sebelum landing diinformasikan bila cuaca di Jogjakarta kurang baik,†ujar anggota Bakornas Pengendalian Bencana Pusat.
Suyoso bercerita pula, bila dirinya melihat sayap kanan pesawat menabrak pagar berduri pembatas AAU dan Bandara Adisucipto. “Sayap kanan pesawat kedepan terbakar hebat,†tambahnya.
Di pesawat, Suyoso dan anaknya Yosi Eko Arimbi duduk di deretan belakang. Keduanya selamat, setelah pesawat terhenti dan pramugara membuka pintu.
“Penumpang pun berebutan keluar. Anak saya Yosi sempat terinjak penumpang lainnya,†tukas Suyoso, warga Cijantung, Jakarta Timur.
Kata Suyoso, peristiwa ini adalah yang kedua kali dialaminya. Sebelumnya itu, dirinya pernah mengalami kecelakaan pesawat di Kalimantan.
“Sore ini jam 15.00, saya dan Yosi berencana balik ke Jakarta dengan pesawat. Saya sih tidak apa-apa, tapi anak saya mengalami trauma. Ya sore nanti terpaksa baliknya pakai kereta,†tandas Suyoso.
Yosi Eko Arimbi adalah siswa SMA Negeri 39 Jakarta. Dirinya mengikuti Ujian Masuk UGM 2007, memilih program IPA dengan pilihan program studi Ilmu Kedokteran, Teknik Pangan, FTP dan Biologi.
Sedangkan, informasi sementara yang diterima Humas UGM menyebutkan, lima warga UGM turut menjadi korban kecelakaan pesawat Garuda. Dari lima korban, tiga diketemukan dalam kondisi selamat, yaitu (i) Muhammad Dimyati (alumnus Fakultas Geografi UGM, tahun 1982) bekerja di Departemen Pekerjaan Umum Jakarta, sekaligus sebagai ketua IGI (Ikatan Geografi Indonesia), (ii) Dr I Ketut Putra Irawan, staf pengajar Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM, dan (iii) Dr Suwarjono MSc, staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Magister Manajemen UGM.
Sementara itu, dua penumpang lainnya masih dalam pencarian, yaitu (i) Prof Dr Koesnadi Hardja Sumantri SH LLM, mantan Rektor UGM dan (ii) Dr Muhammad Masykur Wiratmo MSc, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi UGM.
Hingga kini, pihak UGM masih terus mencari informasi keberadaan dua penumpang tersebut. Tidak kurang pencarian dilakukan pihak Rektorat UGM, Fakultas, mahasiswa, dan rekan-rekan sejawat, unit-unit dan HMK UGM. (Humas UGM)