Yogya, KU
Bank Dunia meresmikan Indonesian Development Information Services Center (IDIS) di gedung Perpustakaan UGM sebagai pusat publikasi Bank Dunia sekaligus sebagai tempat mencari sejumlah besar informasi operasional Bank Dunia yang hisa diakses oleh publik mulai dari dokumen proyek dan kebijakan sampai dokumen strategi dan evaluasi.
“Pembukaan kantor IDIS ini dalam rangka menjadikan perpustakaan sebagai pusat publikasi Bank Dunia, sekaligus sebagai tempat mengadakan dialog pembangunan bagi masyarakat Yogyakarta,†kata Joachin von Amsberg, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dalam pidato singkat pembukaan kantor IDIS, Kamis (14/2) di Perpustakaan Pusat Unit 1 UGM.
Menurut Joachin, melalui kegiatan berbagi pengetahuan yang dilakukan Bank dunia ini, diharapakan UGM memainkan peranan penting dalam membantu membuat Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang lebih baik bagi Indonesia.
“Kami yakin bahawa IDIS UGM akan terus menarik masyarakat Yogyakarta untuk terlibat dalam diskusi yang dapat menentukan arah pembangunan di wilayah dan negara ini,†katanya.
Lebih lanjut, Joachin menambahkan, dipilihnya Perpustakaan UGM sebagai kantor IDIS pertama yang berada di luar kantor Bank Dunia Jakarta, atas dasar peran perpustakaan UGM yang selama ini sebagai outlet informasi yang paling aktif dalam menjalin kerjasama dengan Bank Dunia.
“Perpustakaan UGM sudah lama menjalin kerjasama dan perpustakaan yang paling aktif yang dinilai Bank Dunia, dengan adanya IDIS UGM ini maka Yogyakarta merupakan kota kedua di Indonesia setelah Jakarta yang memiliki pusat informasi publik yang luas,†tambahnya.
Kantor IDIS ini, kara Joacchin juga akan menjadi tempat untuk memperoleh informasi, data-data dan buku-buku tentang berbagai kegiatan proyek Bank Dunia yang bisa diakses oleh mahasiswa dan masyarakat luas.
“Melalui IDIS, kita berharap bisa mendorong untuk kegiatan riset dan pengumpulan data, selain itu juga mendorong kegiatan diskusi dan belajar para mahasiswa dan masyarakat untuk dapat belajar megambil keputusan yang lebih baik di masa mendatang,†katanya.
Selain itu, Joachin juga menyinggung tentang peran akademisi sangat begitu penting dalam rangka ikut serta memberikan kontribusi memperbaiki kondisi bangsa.
“Peran akademisi sangat besar dalam proses memeperbaki kondisi bangsa Indonesia, karena perguruan tinggi adalah tempat yang tepat dalam mendiskusikan kebijkan, bukan politik,†imbuhnya.
Ikut juga memberikan sambutan dan pidato singkat dalam acara peresmian kantor IDIS UGM ini diantaranya, Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi Meng PhD dan Kepala Perpustakaan UGM Drs Ida Fajar Priyanto, MA. (Humas UGM/Gusti Grehenson)