Fakultas Peternakan UGM resmi membuka Program Studi (prodi) baru yaitu Program Studi Profesi Insinyur Peternakan. Prodi yang telah terakreditasi BAN-PT ini dibentuk untuk menghasilkan insinyur-insinyur di bidang peternakan yang mumpuni, bermoral, tangguh, mandiri, terampil dan profesional.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPM., mengatakan pendirian prodi profesi insinyur merupakan langkah strategis. Prodi ini didirikan untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia di bidang keinsinyuran peternakan.
Prodi Profesi Insinyur di Fakultas Peternakan UGM ini menjadi yang pertama di Indonesia dan telah mendapat akreditasi dari BAN-PT. Jika sebagian besar prodi insinyur menginduk pada Fakultas Teknik maka untuk Prodi Profesi Peternakan berdiri sendiri.
“Kita tidak menginduk ke teknik karena secara ilmu sudah beda dengan teknik mesin, kimia, elektro, nuklir. Bagaimanapun peternakan terkait dengan makhluk hidup dan industri makhluk hidup,” katanya di Fakultas Peternakan UGM, Rabu (20/12) saat membuka resmi Prodi Profesi Insinyur Peternakan.
Melihat perkembangan peternakan, kata Ali Agus, yang perlu mendapat perhatian lebih saat ini adalah soal processing, packaging, teknologi rekayasa hingga pada keamanan pangan. Dengan prodi berdiri sendiri maka tentu akan memudahkan dalam pengelolaannya.
Ketua Prodi Program Profesi Insinyur Peternakan, Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPM., menjelaskan berdirinya prodi ini sebagai bentuk tindak lanjut berlakunya UU No 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran. Prodi terbentuk berdasar SK Rektor Nomor 940/UN.1.P/SK/HUKOR/2017 tanggal 20 Juni 2017.
“Terdapat dua jalur dalam program profesi insinyur, yaitu jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dan jalur reguler,” jelasnya.
Jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) diperuntukkan bagi mereka yang bergelar insinyur (Ir) dan telah bekerja selama minimal lima tahun. Peserta jalur ini tidak lagi mengikuti perkuliahan namun wajib membuat portofolio yang disahkan oleh UGM.
Sementara itu, jalur reguler mensyaratkan peserta harus memiliki pengalaman kerja selama dua tahun. Pada jalur ini tidak lagi diajarkan teori-teori dasar, namun lebih pada manajemen industri peternakan.
“Pendaftaran jalur RPL angkatan I untuk dosen-dosen Fakultas Peternakan UGM dibuka tanggal 1 – 29 Desember 2017,” katanya.
Zuprizal menambahkan jalur reguler terdiri atas 24 sks dengan proporsi pembelajaran 70 persen untuk praktik industri dan 30 persen sisanya terkait kode etik profesionalisme dan keselamatan kerja keinsinyuran. Bagi lulusan prodi profesi insinyur maka dalam kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) masuk level 7.
“Untuk fresh graduate yang diterima PNS dapat langsung menduduki pangkat setara level 7. Sementara perusahaan yang menerima lulusan dari prodi ini akan mendapat jaminan terkait kualitas tenaga kerjanya,” imbuhnya.
Dengan terdaftar dan melaksanakan kuliah di prodi ini, tambah Zuprizal, lulusan akan mendapat gelar insinyur (Ir) dari UGM. Setelah itu, untuk profesionalisme harus diuji lagi oleh organisasi profesi yaitu Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
“Sertifikat insinyur yang dikeluarkan oleh PII berlaku secara internasional sehingga fresh graduate dapat bersaing di era MEA,” imbuhnya lagi. (Humas UGM/ Agung)