• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perempuan Berperan Dalam Manajemen Risiko Bencana

Perempuan Berperan Dalam Manajemen Risiko Bencana

  • 21 Desember 2017, 13:41 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4371
  • PDF Version
Perempuan Berperan Dalam Manajemen Risiko Bencana

Selama dua puluh tahun terakhir, Indonesia menjadi perhatian dunia karena kerap kali mengalami berbagai musibah bencana.  Bencana yang mengakibatkan kematian banyak orang dan hewan serta berdampak pada kerusakan infrastruktur yang pada akhirnya mengarah pada kerugian ekonomi.

Menurut Sri Hartini, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D, letak Indonesia  yang berada di Pasific Ring of Fire menjadikan Indonesia selalu berhadapan dengan dengan risiko terjadinya berbagai bencana, seperti letusan gunung api, gempa bumi, banjir dan tsunami. Karena itu, manajemen penanggulan bencana menjadi kegiatan utama yang harus dilakukan.

"Berbagai aktivitas yang harus dilakukan, antara lain upaya pencegahan, mitigasi, kesiapan, peringatan dini, tanggap darurat, bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi. Semua yang berkaitan dengan bencana dilakukan pada tahapan sebelum, saat dan pasca bencana," tuturnya di UC UGM, Kamis (21/12) saat berlangsung The 13th International Seminar on Disaster: gender-Inclusive Disaster Risk Management.

Dalam kondisi ini, menurut Sri Hartini, perawat menjadi garda depan institusi pelayanan. Pelayanan perawat baik di klinik maupun di komunitas memiliki peran sangat penting baik pada fase persiapan, tanggap darurat maupun pemulihan bencana.


Oleh seb itu, penyelenggaraan The 13th International Seminar on Disaster: gender-Inclusive Disaster Risk Management oleh Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran UGM bersama Kobe University, Jepang menjadi sangat penting. Sebab, antara Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan sebagai negara yang rawan bencana khususnya gempa bumi.


"Tema dipilih dengan mempertimbangkan bahwa dampak bencana terutama disebabkan oleh faktor alam tidak gender netral,"katanya.

Sebagai ketua panitia, Sri Hartini berharap seminar bisa menjadi sarana pertukaran pengalaman dalam persiapan, penanganan maupun rehabilitasi bencana. Selain itu, menjadi sarana memfasilitasi peningkatan kompetensi kognitif maupun psikomotor untuk perawat agar semakin bisa meningkatkan peran dalam manajemen penanggulangan bencana.


"Dari sini bisa mengajarkan peran dan tanggung jawab perawat dalam manajemen penanggulangan bencana, terutama terkait dengan peran dan isu gender, baik pada perawat maupun mahasiswa keperawatan," harapnya.


Prof. Satoshi Takada, salah satu nara sumber seminar, mengungkapkan terjadi perubahan peran perempuan di Jepang pada beberapa dekade terakhir ini. Peran dari wilayah privat ke wilayah publik, selain mengurus rumah tangga juga bekerja di luar.

Akibatnya, membawa pengaruh kepada keluarga dan komunitas. Beberapa konflik berkaitan dengan peran perempuan ini pun muncul dalam pekerjaan dan rumah tangga.


"Peran perempuan dalam kejadian bencana belum banyak dikaji. Karena perempuan terbiasa mengurusi anak-anak dan orang tua, maka saat terjadi bencana tuntutan terhadap peran mereka pun berbeda dengan laki-laki," katanya.


Satoshi Takada berpendapat kerentanan dan risiko perempuan saat terjadi bencana berbeda dengan laki-laki. Bagaimanapun keterampilan dan kemampuan keduanya dalam pengurangan risiko bencana berbeda.


Perempuan, kata Satoshi, bisa menjadi agen kerentanan bencana bagi lansia dan anak-anak. Peran perempuan bisa memberikan usulan terhadap perubahan untuk pengurangan risiko bencana dan memperkuat ketahanan komunitas.


"Perempuan bisa memberdayakan komunitas setelah bencana karena pengalaman dan kemampuannya dalam mengurus rumah tangga, mereka dapat berkontribusi dalam manajemen risiko bencana. Karena itulah perempuan harus dilibatkan dalam manajemen risiko bencana,"katanya. (Humas UGM/ Agung)



Berita Terkait

  • Sri Sultan: Pelatihan Mitigasi Bencana Perlu Digalakkan di Masyarakat

    Wednesday,22 July 2009 - 14:57
  • PSBA UGM Gelar Kampanye Pengurangan Risiko Bencana

    Thursday,15 October 2009 - 11:09
  • PELATIHAN MANAJEMEN RISIKO BENCANA

    Monday,27 March 2006 - 15:35
  • Diperlukannya Revisi Tata Ruang dalam Memperkecil Risiko Bencana

    Friday,05 October 2007 - 14:49
  • Mahasiswa Jepang dan Taiwan Ikuti Kursus Manajemen Bencana di UGM

    Tuesday,20 August 2019 - 13:24

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual