
Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan sebanyak 310 mahasiswa yang mengikuti program KKN PPM, Jumat (22/12). Mereka akan ditempatkan selama dua bulan di 9 kabupaten dari 7 provinsi di Indonesia, yakni di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kudus, Raja Ampat, Konawe Selatan, Kota Batu, dan Lombok Utara.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., mengatakan mahasiswa yang mengikuti program KKN PPM diharapkan mampu bekerja bersama masyarakat. Mereka diminta untuk memetakan berbagai persoalan yang kemudian memberikan solusi untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. “Mahasiswa KKN diharapkan bisa memberikan kontribusi baik tenaga dan pikiran sehingga bisa meninggalkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,” kata Ika Dewi Ana saat memberikan pengarahan di halaman Balairung.
Ika menyebutkan mahasiswa KKN yang melakukan program mengabdi kepada masyarakat ini ditempatkan di daerah pedesaan. Dalam kesempatan itu, Ika berpesan selama bekerja bersama masyarakat mahasiswa KKN mampu merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa membedakan etnik, agama dan status sosial. “Kalian menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat. Karena menjadi bagian mereka maka tidak boleh membedakan etnik, agama, dan kelas sosial,”katanya.
Dengan bekerja dan tinggal bersama masyarakat, menurut Ika, akan menempa mahasiswa untuk peka terhadap persoalan nyata di masyarakat. Dengan begitu, pengalaman selama menjalani program KKN maka akan menempa para mahasiswa sebagai calon pemimpin di masa depan. “Mudah-mudahan di masa depan Anda dapat menjadi bagian penting dari bangsa Indonesia untuk membawa perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat,”katanya
Sekretaris Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, melaporkan ada sebanyak 310 mahasiswa dari Sekolah Vokasi dan 17 fakultas yang mengikuti kegiatan KKN PPM di semester gasal. Mahasiswa KKN, katanya, melaksanakan kegiatan yang menyesuaikan dengan tema program yang dimiliki masing- masing unit. “Ada 12 unit yang sudah mengikuti program pembekalan,”katanya.
Beberapa tema program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kali ini, diantaranya pendataan dan pemetaam potensi desa serta konservasi plasma nutfah nangka pasca bencana banjir di kecamatan Tepus, Gunungkidul; pendampingan masyarakat pasca banjir di Kecamatan Kretek Bantul; pengembangan potensi desa berbasis pertanian dan tekolonologi pangan Kota Batu, Jawa Timur.
Selanjutnya, pengembangan desa wisata di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara,NTB; penguatan good governance di Kecamatan Satarmese, Manggarai, NTT; peningkatan kualitas SDM di wilayah perbatasan, kecamatan Waisak, Raja Ampat, Papua Barat; dan pengembangan potensi desa di Konawe Selayan, Sulawesi Tenggara. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)