• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes

Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes

  • 27 Desember 2017, 08:54 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 4398
  • PDF Version
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes
Kritik Sosial dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes

Berbagai sindiran terhadap politisi Indonesia terlontar dalam pementasan ketoprak Dies Natalis UGM pada Jumat (22/12) lalu di PKKH UGM.

Mengangkat kisah bersejarah Arok-Dedes, pementasan ini menjadi salah satu cara yang dipilih oleh sivitas akademika UGM untuk menyampaikan kritik serta pesan terkait berbagai isu sosial dan politik yang ramai menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir.

“Pementasan Ketoprak Ludruk ini dipenuhi humor dan juga kritik sosial dengan isu-isu kekinian. Banyak sindiran-sindiran yang ditujukan pada politisi-politisi yang menggunakan beragam cara untuk mendapatkan kekuasaan,” ujar Dr. Cahyaningrum Dewojati selaku sutradara pementasan ini.

Arok-Dedes adalah pementasan ketoprak kontemporer yang diadaptasi dari Serat Pararaton, sebuah karya klasik yang berisi kitab sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit, yang ditulis abad 15-16. Adapun Serat Pararaton tersebut berisi tentang perjalanan hidup dan sepak terjang Ken Arok atau Ken Angrok sejak dilahirkan sebagai titisan dewa, dibuang oleh Ken Endog, dirawat oleh Lembong, hingga jatuh cinta dengan Ken Dedes yang berstatus istri Ametung.

Isu-isu sosial politik, seperti korupsi, intoleransi, serta perebutan kekuasaan tergambar dalam dialog para pemain yang terdiri dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga rektor dan dekan-dekan UGM yang turut ambil bagian dalam pementasan ini. Dikaitkan dengan kisah Arok-Dedes yang penuh pertumpahan darah akibat sikap egois dan haus akan kekuasaan, pementasan ini menyisipkan pesan bahwa bangsa Indonesia khususnya para pemimpin harus memilih jalan kesatria yang mengedepankan akal budi luhur yang membawa kedamaian dan kesejahteraan rakyatnya.

“Karya ini menjadi pengingat dan pembelajaran untuk generasi masa kini, bahwa kekuasaan yang penuh angkara murka, kelicikan, haus darah, hanya akan membawa kehancuran sebuah bangsa. Bangsa Indonesia harus belajar bahwa masa lalu harus diambil sebagai pembelajaran masa depan,” imbuh Cahyaningrum.

Dalam kisah ini, Arok diceritakan memesan keris pada Empu Gandring. Akan tetapi, ketika keris yang dipesannya tersebut belum sempurna, Gandring dibunuh oleh Arok dengan menggunakan keris tersebut. Gandring pun mengutuk Arok, dan berkata bahwa nantinya dalam sejarah akan ada 7 orang yang terbunuh dengan keris yang sama, termasuk Arok sendiri.

Suatu ketika Arok berniat membunuh Ametung dengan cara yang licik agar dapat memperistri Ken Dedes, istri Ametung. Akan tetapi, Kebo Ijo yang pernah meminjam keris tersebut diitnah sebagai pembunuh Ametung. Ironisnya, Arok ditahbiskan menjadi raja Singasari. Meskipun demikian, pada akhirnya Arok pun dibunuh dengan keris Empu Gandring oleh anak tirinya, Anusapati, yang tidak dapat menerima kematian Ametung karena ulah angkara murka dan kelicikan Arok.

Konsep pertunjukan Ketoprak kali ini adalah Ketoprak dengan format parodi dengan iringan musik gamelan kontemporer yang dipadukan dengan musik Jawa Timuran. Melibatkan lebih dari 100 orang pendukung yang terdiri dari pemain, penari, maupun pemain musik, ketoprak kolosal ini menghadirkan pertunjukan yang tidak hanya mengandung pesan sosial tapi juga mampu menghibur para penonton yang hadir. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Rektor dan Dekan UGM Berlakon dalam Pementasan Ketoprak Arok-Dedes

    Thursday,21 December 2017 - 18:27
  • Raih Doktor Usai Teliti Fakta Sejarah Novel Indonesia

    Thursday,13 February 2014 - 13:44
  • Ketika Dosen, Karyawan dan Mahasiswa UGM Bersatu dalam Lakon Ketoprak

    Wednesday,17 December 2014 - 10:47
  • Peringati HUT, UKJGS Pentaskan Sendratari Ramayana

    Wednesday,19 December 2012 - 13:24
  • Mural Berisi Kritik Sosial Bagian dari Ekspresi Seni Jalanan

    Sunday,03 October 2021 - 6:51

Rilis Berita

  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual