UGM kehilangan salah satu guru terbaiknya setelah guru besar Fakultas Filsafat UGM, Prof. Dr. Joko Siswanto, meninggal dunia pada hari Kamis (18/1) malam di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM diberikan kepada almarhum pada Jumat (19/1) pagi di Balairung UGM sebelum jenazah dibawa ke Wonogiri untuk dikebumikan.
“Hari ini keluarga besar Fakultas Filsafat kehilangan salah seorang putra terbaik kami. Beliau semasa hidupnya sudah sangat banyak memberikan kontribusi pada perkembangan Fakultas Filsafat, baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian,” ujar Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Arqom Kuswanjono.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang banyak berkontribusi bagi UGM, khususnya dalam menjalankan perannya sebagai ketua Senat Fakultas Filsafat dan anggota aktif Senat Akademik UGM.
Ungkapan duka juga diutarakan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam sembutannya, ia menyampaikan rasa kehilangan akan sosok yang sangat penting bagi UGM.
“Atas nama keluarga besar UGM saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian guru kami, sahabat kami, pemimpin kami. Semoga keluarga memperoleh ketabahan untuk melanjutkan perjuangan dan kepemimpinan almarhum,” kata Panut.
Ia menuturkan, kontribusi almarhum tidak hanya tampak dalam peran organisasional tetapi juga dalam bidang akademik. Ia dikenal melalui katya-karya akademiknya yang khas dan memberikan pengaruh bagi keilmuan di bidang filsafat dan bidang-bidang lainnya, misalnya dengan pidato pengukuhannya sebagai guru besar pada tahun 2011 silam yang berjudul “Renungan Filsuf tentang Konsep Kejahatan.”
“Pidato ini membuka kesadaran bahwa tindak kejahatan tidak semata-mata muncul dengan sendirinya, tetapi adalah reaksi relasional dari berbagai aspek kehidupan,” ucapnya.
Karya ini, ujar Panut, seolah menjadi pengingat bagi para filsuf untuk tidak berhenti menggali berbagai fenomena dalam kehidupan. Ia berharap semangan serta ketekunan almarhum dalam menekuni bidang ilmunya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain, khususnya bagi sivitas akademika UGM.
“Beliau telah membuktikan betapa beliau selalu ingin memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi UGM yang kita cintai ini. Saya yakin pesan dan teladan beliau akan menjadi warisan yang selalu dikenang oleh kita semua,” imbuhnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)