• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengungkap Pertumbuhan Nama Arab di Jawa

Mengungkap Pertumbuhan Nama Arab di Jawa

  • 31 Januari 2018, 13:57 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3909
Mengungkap Pertumbuhan Nama Arab di Jawa

Tradisi pemberian nama pada anak di Indonesia mengalami perkembangan dinamis dari masa ke masa.

“Dalam seratus tahun terakhir, nama diri berkembang sedemikian rupa mengikuti semangat zaman,” kata Askuri, mahasiswa doktoral prodi Inter-Religious Studies Sekolah Pascasarjana Lintas Displin  (SPs LD) UGM, Selasa (29/1) di kampus setempat.

Mempertahankan disertasi terkait politik penamaaan dalam islamisasi di Indonesia, Askuri menyebutkan perkembangan tersebut juga terjadi dalam tradisi penamaan di Jawa. Awalnya, nama diri orang Jawa sangat sederhana yang biasanya terdiri dari satu kata. Namun, kini nama diri anak-anak orang Jawa semakin kompleks dan panjang, lebih sarat makna, dan dengan variasi lingual yang beragam.

Askuri menyebutkan pertumbuhan nama Arab mengalami pertumbuhan pesat dalam perkembangan tradisi penamaan di Jawa. Nama Arab telah lama digunakan orang Jawa dalam penamaan dengan beragam domestikasi, namun dalam 30 tahun terakhir nama-nama Arab lebih terstandardisasi sesuai dengan transliterasi Arab Indonesia. Sementara sebagian nama-nama Arab lainnya lebih terasa modern dan mendunia dengan menggunakan ejaan bahasa Inggris.

“Pertumbuhan nama Arab meningkat pesat sejak akhir abad 20 dan bisa merepresentasikan perubahan umat Islam di Indonesia ,” jelas peneliti perbandingan agama ini.

Sebelum pertengahan abad 20 hanya sedikit orang tua di Jawa yang memperhatikan makna bagi masa depan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan literasi orang tua. Umumnya, bagi komunitas santri yang memiliki hubungan patron-client dengan kyai mendatangi tokah agama tersebut untuk meminta nama yang bermakna bagi anak-anak mereka.

Askuri mengatakan penamaan Arab ini menjadi sebuah register keislaman. Nama Arab menjadi kode linguistik yang merepresentasikan perubahan generasi baru muslim yang tumbuh menjadi orang tua.

“Terjadi perubahan pola nama Arab di Jawa di akhir abad 20, salah satunya  pertumbuhan purified Arabic names yang mencerminkan pertumbuhan literasi Qurani di kalangan para orang tua,” terangnya.

Kemunculan nama-nama Arab yang belum pernah ada dalam khazanah perbendaharaan nama Arab di Jawa, dikatakan Askuri, juga menyiratkan semakin luasnya sumber-sumber penamaan.  Sumber penamaan tidak hanya lagi bersumber pada otoritas tradisional kyai, tetapi juga dari buku, majalah, koran, dan internet.

“Hal ini menunjukkan semangat zaman ketika otoritas tradisional keagamaan semakin bersaing dengan berbagai media baru yang diintroduksi para intelektual muslim baru yang tidak berbasis pesantren maupun kekuatan industri yang tidak berbasis agama,”paparnya. (Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • FIB Kembali Menggelar Festival Budaya Arab

    Monday,31 October 2016 - 16:05
  • Teliti Penggunaan Bahasa dalam Pertemuan Formal, Dosen USD Raih Doktor

    Thursday,22 May 2014 - 16:09
  • Mahasiswa Sastra Arab Borong Piala Festival Timur Tengah

    Friday,12 May 2017 - 8:17
  • Raih Doktor Usai Teliti Pergolakan The Arab Spring

    Tuesday,22 March 2016 - 0:08
  • Mengungkap Hibriditas Bahasa Jawa-Perancis Kaledonia Baru

    Tuesday,14 January 2020 - 11:20

Rilis Berita

  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika
  • PUSTRAL UGM Gelar Webinar Penerapan Digital Supply Network di Indonesia 24 March 2023
    Dalam perkembangannya, Supply chain management mulai berevolusi, dari segme
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual