Tiga inisiatif unggulan dari UGM dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi berhasil masuk dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society (WSIS Prizes) yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketiga nominator ini adalah Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM, platform kesehatan berbasis artificial intelligent bernama MedUp, serta media berita Tambo yang menggunakan intelligent positive content generator.
CfDS FISIPOL (cfds.fisipol.ugm.ac.id) menjadi satu dari 40 nominator dalam kategori pertama, yaitu “The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development” berkat inisiatif mereka yang berjudul “Knowledge Building toward Indonesian Digital Society.”
Inisiatif ini sejalan dengan misi CfDS sebagai pusat studi di UGM yang didirikan atas dasar perkembangan dan dinamika kehidupan sosial-politik kontemporer di dunia, yang ditandai dengan pengaruh dari tekonologi informasi, dengan fokus utama untuk membangun masyarakat digital di Indonesia melalui berbagai macam kegiatan, seperti penelitian, pelatihan, seminar serta acara publik.
“Melalui berbagai kegiatan yang kami kerjakan, kami ingin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak datangnya teknologi digital,” ujar Fahreza Daniswara, Project Officer on Partnership and External Affairs CfDS, Senin (12/2).
Dalam beberapa tahun terakhir CfDS telah melaksanakan berbagai poyek besar, salah satunya pelatihan kota pintar selama tahun 2016 di 10 kota dan kabupaten, yaitu Semarang, Serang, Tangerang, Depok, Bekasi, Sidoarjo, Yogyakarta, Sleman, Kudus, dan Surakarta.
Sementara itu, MedUp masuk dalam kategori 10, yaitu “ICT App: e-health” dan harus bersaing dengan 40 inisiatif lain, 2 di antaranya juga berasal dari Indonesia. MedUp adalah portal informasi komprehensif terkait tenaga medis dan fasilitas kesehatan dengan berbasis teknologi kecerdasan buatan atau yang sering disebut dengan Artificial Intelligence.
Medup membantu pengguna untuk mendapatkan informasi kesehatan dari hulu ke hilir, dari menemukan gejala penyakit, menemukan dokter, hingga menemukan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersedia. Dalam sistemnya, MedUp menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang mampu menghimpun berbagai informasi dan kemudian mampu menghasilkan suatu kesimpulan atau wawasan yang bermanfaat bagi pengguna. Kini, layanan MedUp telah mencakup 1.500 dokter serta 79 fasilitas kesehatan di 5 kota.
“MedUp hadir untuk menjawab permasalahan kesehatan yang kerap didengar di masyarakat, seperti menemukan tenaga medis dan fasilitas kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Di sisi lain, Medup juga membantu masyarakat menemukan fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas BPJS,” ujar pendiri dan CEO MedUp, Arief Faqihudin.
Portal yang dikembangkan oleh mahasiswa dan alumni Universitas Gadjah Mada ini masih terus dikembangkan secara bertahap. Saat ini, tim Medup berfokus pada informasi terkait tenaga medis dan fasilitas kesehatan.
Nominator ketiga, Tambo (tambo.co.id) masuk dalam kategori 16, yaitu ketegori media, yang diisi oleh 14 nominator. Media adalah platform media baru yang membagikan beragam cerita ringan dan menarik tentang Indonesia, meliputi berita tentang wisata, kuliner, mode, dan hiburan, dengan tagline “Berbagi cerita dan menjadi inspirasi”. Media yang dibentuk tahun 2017 melalui pendampingan oleh Gama Multi ini kini dikelola 15 mahasiswa dan alumni beberapa fakultas di UGM. Pada tahun 2017, Tambo bahkan sudah masuk di dalam 200 startup inovatif dari Indonesia versi Kemenristekdikti.
“Tambo hadir sebagai penyejuk karena konten-konten di Tambo adalah konten yang unik atau lucu. Untuk pengembangan ke depan, nantinya Tambo akan terbuka untuk masyarakat umum sehingga masyarakat umum bisa memasukkan artikel ke Tambo,” ujar Kuncoro, salah satu pendiri Tambo.
WSIS Prize 2018 merupakan anugerah tahunan yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU) yakni salah satu badan yang bernaung di bawah kendali PBB. Acara penganugerahan yang dilakukan sejak tahun 2012 ini bertujuan untuk mengapresiasi para individu, LSM, organisasi regional/nasional/internasional, badan swasta dan institusi pemerintahan yang telah berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat berbasis pendekatan pemanfaatan TIK untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun 2030 kelak.
Selain tiga nominator dari UGM, terdapat 14 inisiatif unggulan lainnya dari Indonesia yang menjadi nominator dalam 8 kategori yang berbeda. Ketujuh belas inisiatif Indonesia tersebut merupakan bagian dari 463 inisiatif dari berbagai negara yang menjadi nominator, hasil saringan oleh tim pakar PBB dari ratusan pendaftar yang masuk. Saat ini, 17 inisiatif tersebut membutuhkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan 5 perolehan suara tertinggi yang kemudian akan dinilai oleh tim pakar untuk mendapatkan 1 gelar Winner dan 4 Champion per kategori. Voting dapat dilakukan dengan masuk ke situs bit.ly/WSISVote lalu pilih opsi “vote” dan memilih proyek yang yang akan diberikan suara dengan terlebih dahulu membuat akun di laman tersebut. (Humas UGM/Gloria;foto: Firsto)