Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada telah sejak lama mengembangkan teknologi dan riset mobil tenaga listrik. Sebagai upaya mengenalkan berbagai hasil riset dan teknologi mobil listrik yang telah ada, UGM melaksanakan sebuah pameran mobil listrik yang diselenggarakan di FT UGM. Tidak hanya itu, pada Minggu (18/2) diselenggarakan juga sebuah parade mobil listrik keliling Kota Yogyakarta yang melewati beberapa pusat keramaian, seperti Tugu Yogyakarta dan Malioboro.
Parade mobil listrik dilepas langsung oleh Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono. Ada beberapa mobil listrik UGM yang ikut serta dalam parade ini. Beberapa mobil listrik tersebut yakni Moligama (mobil listrik Gadjah Mada – ICA) dan dua buah mobil golf (Semar versi 1, dan Semar versi 2). Selain itu, ada juga mobil Arjuna, mobil listrik formula yang pernah tampil dan memenangi salah satu ajang kejuaraan di Shizuoka, Jepang tahun lalu.
“Semua mobil tersebut merupakan karya dari dosen dan mahasiswa FT UGM,” terang Rektor UGM.
Selain mobil listrik, dalam parade dan pameran tersebut turut ditampilkan tiga buah becak listrik yang memudahkan tukang becak mengangkut penumpang dengan menghemat energi dan ramah lingkungan dibanding becak motor. FT UGM juga mengembangkan sepeda roda tiga/becak keluarga (belika) dan becak listrik kopi (beliko) karya alumni FT UGM, Ir. Tri Harjun Ismadji. Tak hanya di situ, dua sepeda listrik yang dikembangkan juga mengikuti parade tersebut.
Parade mobil listrik merupakan rangkaian kegiatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik yang ke 72 (HPTT ke-72) sekaligus memperingati lahirnya Fakultas Teknik UGM yang didirikan pada 17 Februari 1946. Prof. Panut begitu mengapresiasi dan menekankan pentingnya membangun kemandirian teknologi melalui inovasi. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar penggunaan BBM saat ini dipakai pada bidang transportasi. Menurut Panut teknologi mobil listrik yang dikembangkan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil.
“Selain mengurangi penggunaan BBM, teknologi mobil listrik juga dapat mengurangi polusi karena ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi,” terangnya. (Humas UGM/Catur)