• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Inovasi Teknologi
  • “Bambu dan Palma sebagai Bahan Bangunan Rumah Tahan Gempa”

“Bambu dan Palma sebagai Bahan Bangunan Rumah Tahan Gempa”

  • 31 Januari 2007, 15:34 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 7203

“Para peneliti dan industriawan hendaknya mencari berbagai alternatif kemungkinan ditemukannnya bahan bangunan ringan guna melengkapi konstruksi bangunan tahan gempa. Salah satu upaya adalah pemanfaatan bahan baku bambu melalui treatment khusus agar menjadi kuat dan awet, sehingga bisa digunakan untuk bangunan permanent,”. Demikian pernyataan Sri Sultan hamengkubuwono IX saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan Komunike Bersama “ International Bamboo and Palm Summit ” di Ruang Multi Media Rabu (31/1) Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada.

Menurut Gubernur DIY ini, ia masih khawatir tentang material bangunan rumah tahan gempa yang digunakan masyarakat selama ini. “Dari pengalaman gempa yang lalu, saya selalu khawatir, meski rekonstruksi bangunan pada pasca gempa ini sudah diperhitungkan tahan gempa, jika mengggunakan bahan baku tradisional yang berbobot berat, tetap saja mesih mengandung risiko bagi penghuni di bawahnya,” ungkap Sultan.

Bertolak dari pemikiran ini, Sri Sultan mengharapkan pertukaran teknologi pengawetan dan penguatan bahan baku bambu harus di-upgrade menjadi forum transdisiplin keilmuan yang bisa menelorkan usulan regulasi bagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan laju pertumbuhan yang sangat pesat, bambu dan palma (kelapa, kelapa sawit dan sejenisnya) mempunyai potensi yang besar sebagai material alternatif. “Industri bambu dan palma dapat dikembangkan dengan berbasis pada masyarakat serta lebih lestari dan ramah lingkungan. Pendekatan baru untuk mengembangkan industri lokal berbasis material lokal dan sumber daya manusia lokal perlu terus dikembangkan dan merupakan tantangan yang harus dijawab segera,” tandasnya.

Dalam pertemuan ini, peserta Komunike Bersama ini berasal dari lembaga The United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) Indonesia, yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY, dan Lokal Stake Holders and Ecology Diversity Synergy (EDS) laboratory dari Jepang mengadakan pameran teknologi Rumah Bambu dan Palma sebagai alternatif rumah tahan gempa di Jogja Expo Centre (JEC) mulai 31 Januri hinggga 4 Februari 2007.

Berdasar latar belakang di atas, maka peserta The International Bambooo and Palm Summit yang diselengggarakan di Yogyakarta pada 31 desember 20007 mendeklarasikan komunike bersama, bahwa para pihak menyatakan komitmen bersama daintaranya (i) Mempromosikan dan mengkampanyekan hutan dan perkebunan bambu yang lestari untuk memperbaiki ekologi dan keragaman hayati (ii)Mempromosikan pemakaian bambu dan palma sebagai bahan alternatif untuk bisa menggantikan kayu keras sehingga meningkatkan pelestarian hutan. (iii) Mengkampanyekan citra bambu dan palma sebagai bahan baku prima yang tidak kalah dengan kayu. (iv)Melakukan kerjasama saling menguntungkan dalam riset dan pengembangan teknologi bambu dan palma untuk pembangunan berkelanjutan. (v) Melakukan kerjasama untuk pendidikan formal dan informal untuk mendorong kelestarian hutan. (vi) Mengembangkan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui budidaya dan industri bambu dan palma yang lestari berbasiskan masyarakat.(Humas UGM)

Berita Terkait

  • Intensitas Gempa Meningkat, Masyarakat Diimbau Mengecek Konstruksi Bangunan Rumah

    Monday,26 October 2009 - 15:32
  • RISBA Alternatif Rumah Berkelanjutan dan Aman Gempa

    Monday,30 August 2021 - 17:12
  • Gotong Royong Menjadi Modal Utama Membangun Kembali Jogja Pasca Gempa

    Wednesday,28 June 2006 - 9:43
  • Basuki Dorong Kampus Hasilkan Inovasi Teknik Rekayasa Gempa

    Wednesday,28 September 2022 - 12:56
  • Tindakan Pengurangan Kerentanan Bangunan Akibat Gempa Jauh dari Harapan

    Tuesday,23 February 2010 - 11:37

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual