• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Kembangkan Vaksin Rotavirus Baru

UGM Kembangkan Vaksin Rotavirus Baru

  • 22 Februari 2018, 15:58 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4929
UGM Berhasil Kembangkan Vaksin Rotavirus Baru Bagi Bayi Baru Lahir

Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan vaksin rotavirus jenis baru RV3-BB yang memberikan perlindungan lebih awal pada bayi dan anak kecil dari diare akibat rotavirus

Vaksin yang dikembangkan peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama dengan peneliti dari Mudroch Children’s Research Institute (MCRI) Australia ini terbukti mampu menurunkan terjadinya peradangan pada saluran pencernaan (gastroentritis) rotavirus berat pada bayi.

Seperti diketahui, rotavirus masih menjadi penyebab diare  berat. Secara global rotavirus menyebabkan kematian 215.000 anak di bawah usia lima tahun. Sementara di Indonesia penyakit ini diperkirakan menyebabkan 10.000 kematian anak, 200.000 rawat inap, dan 600.000 rawat jalan setiap tahun.

Ketua regional untuk penelitian gastroentrologi anak-anak dan rotavirus di Indonesia, Prof.dr. Yati Soenarto, Sp.A (K)., Ph.D., mengatakan vaksin rotavirus pertama dikenalkan Ruth Bishop dari MCRI sekitar tahun 1973. Selanjutnya, UGM bersama dengan MRCI berupaya mengembangkan vaksin RV3 oral jenis baru yang diberikan kepada bayi baru lahir.

“Vaksin rotavirus yang telah beredar saat ini hanya dapat diberikan untuk bayi berusia lebih dari 6 minggu sehingga bayi-bayi baru lahir masih rentan terhadap infeksi rotavirus.  Dengan vaksin jenis baru ini dapat diberikan kepada semua bayi sesaat setelah lahir,” paparnya saat konferensi pers, Kamis (22/2) di FKKMK UGM.

Yati menyampaikan dengan memberikan vaksin rotavirus sesaat setelah kelahiran bayi diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada bayi dari penyakit mematikan ini pada usia tiga bulan. Tidak sedikit bayi-bayi yang luput dari kesempatan vaksinasi selanjutnya, bahkan saat risiko terkena rotavirus berat sangat tinggi.

Vaksin rotavirus jenis baru ini telah diujikan secara klinis di 25 puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Sleman, DIY dan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Vaksin diberikan kepada 1.649 bayi pada lima hari pertama usianya hingga usia 18 bulan dalam tiga dosis tunggal.

“Setelah tiga dosis RV3-BB diberikan saat lahir hasilnya 94 persen bayi terlindungi di tahun pertama hidupnya terhadap gastroenteritis rotavirus akut dan 75 persen dari bayi terlindungi hingga usia 18 bulan,” jelas peneliti utama uji klinik vaksin rotavirus Indonesia, dr. Jarir At Thobari, Ph.D.

Uji klinis ini merupakan fase akhir dan pencapaian dari penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1990-an di Australia. Penelitian fase pertama dilakukan di Meulbourne dan New Zeland dan sukses dalam mengetahui bagaimana sistem imun merespons vaksin dan kemampuan dalam melindungi diare berat pada bayi. Selanjutnya, penelitian dilakukan di Indonesia sejak tahun 2013 hingga 2016 untuk mengetahui efektivitas vaksin dalam menurunkan gastroenteritis rotavirus pada bayi.

Menurut rencana vaksin ini akan diproduksi secara massal pada tahun 2020 mendatang. Pengembangan dan produksi vaksin ini bekerjasama dengan PT. Bio Farma.

“Vaksin RV3-BB ini juga diharapkan dapat masuk dalam Program Imunisasi Nasional,”tutur Jarir. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Setiap Tahun 10 Ribu Balita Indonesia Mati Karena Rotavirus

    Monday,03 March 2008 - 12:28
  • Mahasiswa FK UGM Juara 1 Kompetisi Ilmiah Nasional 2017

    Tuesday,17 October 2017 - 14:09
  • Dosen FK UGM Raih Penghargaan Pediatric Award

    Wednesday,04 November 2009 - 7:28
  • Pakar UGM Jelaskan Jenis Vaksin Covid-19 Yang Bisa Jadi Booster

    Thursday,23 December 2021 - 5:47
  • Prof. Yati. Soenarto Terima Penghargaan Bakrie Award 2010

    Tuesday,17 August 2010 - 9:27

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual