Yogya, KU
Pemerintah Timor leste melakukan penjajakan kemungkinan kerjasama bilateral dalam hal pendidikan dengan UGM. Dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste Rui Manuel Hanjam yang diterima Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, Hanjam menyampaikan permohonan agar UGM membuka ruang beasiswa Timor Leste. Selain itu mahasiswa Timor Leste di UGM diperlakukan tidak sebagai mahasiswa asing atau internasional yang diberlakukan biaya lebih mahal.
“Kita berharap mahasiswa dari negara kami diperlakukan seperti mahasiswa lokal tidak seperti mahasiswa asing. Indonesia harus menganggap Timor Leste sebagai adik kandungnya,†katanya Rui Manuel Hanjam kepada wartawan saat berkunjung di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (15/2).
Dalam waktu dekat Timor Leste, jelas Hanjam, akan mengirimkan 14 mahasiswa untuk menempuh studi S2 di UGM dengan biaya dari Jerman. Selain itu, pihaknya juga tengah berusaha agar lulusan SMA Timor Leste juga bisa kuliah di kampus ini.
Sudjawardi sendiri mengatakan belum bisa memutuskan apakah permohonan itu bisa dikabulkan. Dalam waktu dekat hal ini akan disampaikan ke Senat Akademik dan pemerintah pusat.
“Selama ini UGM memang mendapat jatah beasiswa dari pemerintah pusat untuk mahasiswa asing. Kalau nanti dari Timor Leste belum mendapatkan akan kita usulkan,†katanya.
Selain berkunjung ke Rektor UGM, Hanjam juga melakukan kunjungan ke Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc. Usai bertemu dengan Dekan FEB, Hanjam kembali ditanyakan wartawan tentang kondisi Timor Leste pasca penembakan Ramos Horta, menurut Hanjam saat ini kondisi sudah mulai membaik. Namun, ada permintaan dari perdana menteri Xaxana Gusmao agar jam malam diperpanjang terkait masih tingginya potensi konflik di negara tersebut.
“Keadaan kembali normal. Semua anak sudah sekolah sudah seperti biasa,†kata alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM tahun 1990 ini.
Namun diakui Hanjam, potensi munculnya konflik masih tinggi. Terlebih lagi setelah pemakaman pimpinan pemberontak Alfredo yang tewas saat baku tembak dengan tentara Timor Leste.
“Kita masih mengkawatirkan adanya gerakan anak buah Alfredo, terlebih setelah pemakaman pemimpinnya sehingga perdana menteri minta jam malam diperpanjang,†ujarnya.
Hanjam juga mengatakan perkembangan kondisi kesehatan Horta juga semakin membaik. Kabar terakhir yang diterimanya lewat sms bahwa, Horta sudah dapat berbicara dengan lancer, tinggal menunggu operasi kecil di kulit bekas lukanya.
“Memang masih harus operasi kecil untuk menutup lukanya. Tetapi secara umum kondisinya sudah membaik,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)