Keluarga Mahasiswa Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Potensi Energi Bersih Indonesia dan Pengelolaannya untuk Menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional” pada Sabtu (3/3) di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM.
Acara yang menghadirkan 3 pembicara, yaitu Direktur Utama PT. Indonesia Power, Ir. Hj. Sripeni Inten Cahyani, MM, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementrian ESDM, Harris, S.T, M.T, serta akademisi UGM, Dr. Ahmad Agus Setiawan, ini menjadi puncak rangkaian acara tahunan Mechanical Fair 2018.
Dalam kesempatan ini, Sripeni memaparkan materi yang berkaitan dengan implementasi PT. Indonesia Power yang bersungguh-sungguh menerapkan sistem ramah lingkungan sesuai dengan visi atau cita-cita PT. Indonesia Power, yaitu menjadi sumber energi yang terpercaya dan berkelanjutan, diikuti dengan misi yang dibawa yaitu bersahabat dengan lingkungan.
“PT. Indonesia Power memiliki motto Trust Us For Power Excellence. Dari visi, misi dan motto yang dibawa oleh PT.Indonesia Power, hal tersebut bisa dilaksanakan dengan terus mengembangkan pengelolaan sampah menjadi renewable energy yang harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.
Meski demikian, ia menambahkan bahwa hal ini masih memiliki pro dan kontra karena perkembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih sulit untuk berada dalam garis kesejajaran. Karena itu, ia mengajak generasi muda Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas, kompetitif, kedisiplinan serta growth mindset yang harus diterapkan sejak dini untuk menghadapi tantangan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“MEA merupakan tantangan tersendiri bagi kita semua, dan kita harus mampu bersaing sekaligus menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” imbuhnya.
Usai paparan Sripeni, Harris mengungkapkan bahwa penggunaan energi minyak harus diminimalkan. Hal ini, ujarnya, masih menjadi masalah di Indonesia karena ketersediaan energi fosil tidak banyak. Selain itu, Indonesia juga merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia, namun penggunaan batu bara di dalam negeri tidak sebanding dengan jumlah yang diekspor. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT. Indonesia Power, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan pun menyampaikan bahwa akses energi di Indonesia belum 100% terpenuhi karena berbagai daerah di Indonesia banyak yang belum mendapatkan fasilitas listrik.
“Program NAWACITA Jokowi-JK yaitu membangun Indonesia dari daerah-daerah terpencil diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut,” kata Haris.
Sementara itu, Ahmad Agus yang memang sudah berkonsentrasi sejak lama dalam bidang energi baru terbarukan mengangkat persoalan terkait pulau-pulau terpencil Indonesia yang mulai dikuasai oleh bahasa asing, salah satunya Pulau Marampit. Hal ini, menurutnya, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia, dan bisa diatasi dengan mengirimkan tenaga ahli Indonesia yang terjun langsung ke masyarakat.
“Teknologi yang simple bisa sangat berguna bagi masyarakat di desa dan hal itu bisa dilakukan oleh mahasiswa Indonesia, misalnya saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Gadjah Mada harus berani terjun ke seluruh pelosok Indonesia dan bisa bekerjasama dengan perusahaan yang mendukung,” jelasnya.
Selain ketiga pembicara tersebut, Prof. Dahlan Iskan yang berhalangan hadir dalam Seminar ini, melalui video mengutarakan bahwa masalah Green Energy menggunakan tenaga angin, surya, dan air benar-benar bisa dilakukan di Indonesia. Namun, untuk penerapannya sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jumlah air pun akan menurun jika musim kemarau datang. Karena itu, harapan terbesar terletak pada geothermal yang banyak tersedia di jawa dan Sumatra.
Ia menambahkan, semua opsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, generasi muda Indonesia diharapkan memiliki produktivitas serta kedisiplinan untuk ikut serta dalam memanfaatkan potensi energi bersih Indonesia dan pengelolaannya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan nasional. (Humas UGM/Gloria)