International Conference Critical Tourism Studies Asia Pasific (CTS-AP) telah resmi dibuka. Konferensi tersebut merupakan hasil kolaborasi Program Doktor Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada dengan Asosiasi Critical Tourism Studies yang bermarkas di London, UK. Dihadiri 61 peserta dari 23 negara di dunia, konferensi yang dilaksanakan pada 3-6 Maret 2018 itu dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Si. Pembukaan konferensi tersebut dilangsungkan pada Sabtu (3/3) di Balairung UGM.
Pitana mendukung dan mengapresiasi atas terselenggaranya CTS-AP. Ia mengatakan bahwa konferensi ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif untuk mempopulerkan pariwisata Indonesia kepada para pemerhati pariwisata dunia. Pitana beranggapan bahwa dampak pasca konferensi ini dapat begitu besar misalnya dari media values.
“Para peserta koferensi asal mancanegara akan melaporkan dalam bentuk tulisan dan foto tentang segala hal yang menarik tentang Indonesia dan hal itu bentuk promosi yang luar biasa,” tutur Pitana.
Lebih lanjut Pitana berharap melalui konferensi ini nantinya dapat terjadi pertukaran informasi di bidang pariwisata. Tidak hanya itu, Pitana berharap dari konferensi ini dapat memunculkan rekomendasi-rekomendasi praktis untuk memajukan pariwisata di Indonesia. “Kami pemerintah sangat terbuka terhadap berbagai masukkan dan rekomendasi kritis yang dihasilkan dari konferensi CTS-AP ini,” ujar Pitana.
Sementara itu, Founder CTS, Dr. Mark Hampton dari University of Kent, mengungkapkan beberapa harapannya terkait terselenggaranya CTS-AP. Ia berharap terjadinya diseminasi informasi praktis dari para pemikir pariwisata dunia yang dapat dimanfaatkan masing-masing negara.
“Para peserta konferensi dapat belajar dari berbagai persoalan tourism yang berkembang di dunia untuk tindakan preventif dan membuka kesempatan baru bagi pariwisata di negaranya,” ungkap Hampton. (Humas UGM/Catur;foto: Bani)